Pihak berwenang Prancis, pada Selasa (5/3), mengatakan bahwa wisatawan tidak lagi dapat menyaksikan upacara pembukaan Olimpiade Paris karena negara itu masih mewaspadai potensi ancaman keamanan selama acara berlangsung.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, pada Selasa, mengatakan bahwa ancaman keamanan spesifik belum teridentifikasi namun terdapat beberapa potensi ancaman, mulai dari serangan kelompok ekstremis dan aktivis hingga serangan siber Rusia.
Selama satu dekade terakhir, Prancis telah berulang kali menjadi sasaran para ekstremis Islam, dan pada bulan Oktober lalu negara tersebut berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi terhadap serangan teror setelah seorang tersangka ekstremis Islam memasuki sebuah sekolah dan menikam seorang guru.
Pekan lalu, seorang pria mencuri rencana keamanan untuk Olimpiade Paris dari seorang pekerja balai kota Paris. Dia telah dipenjara selama tujuh bulan karena pencurian tersebut, dan Prancis tetap waspada terhadap ancaman keamanan lainnya.
Kebijakan melarang turis untuk menyaksikan upacara pembukaan menandai perubahan terhadap apa yang awalnya dijanjikan Prancis.
Upacara tersebut sebelumnya diharapkan dapat menampung 600.000 penonton, termasuk banyak wisatawan, dan sebagian besar hadir secara gratis.
Kini, 222.000 individu terpilih, yang ditentukan berdasarkan kuota dan dipilih dari mereka yang tinggal dan bekerja di kota-kota yang menjadi tuan rumah acara Olimpiade, akan dapat menyaksikan upacara tersebut secara gratis.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa keputusan itu akan membantu memastikan keamanan acara dan keragaman penonton.
Eksekutif perencanaan Olimpiade, Lambis Konstantinidis, kepada AFP pekan lalu mengatakan bahwa delegasi yang berisiko tinggi sedang dipertimbangkan untuk mendapatkan perlindungan khusus. Delegasi yang dimaksud termasuk tim AS dan Israel.
Upacara pembukaan tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, berpindah dari dalam stadion ke lingkungan luar ruangan di sepanjang Sungai Seine. Moto dari pagelaran Olimpade tahun ini adalah “Permainan Terbuka Lebar.”
Lebih dari 100.000 orang yang membeli tiket akan menyaksikan upacara tersebut dari tanggul bawah, kata Darmanin. Semua orang akan menonton dari tanggul yang lebih tinggi, sehingga total ada 326.000 tiket yang akan dijual atau diberikan kepada mereka yang dipilih dari kota.
Selama Olimpiade, yang dijadwalkan dimulai pada 26 Juli, puluhan ribu petugas polisi dan tentara akan ditempatkan sepanjang acara untuk memastikan keamanan. [my/rs]
Beberapa informasi dalam laporan ini diambil dari The Associated Press dan Agence France-Presse.
Forum