Jurnalis dari berbagai belahan dunia akan menghadiri upacara Penghargaan Pulitzer 2022 di New York pada Kamis (20/10), tetapi seorang jurnalis perempuan yang memenangkan penghargaan tersebut tidak akan hadir.
Sanna Irshad Mattoo, seorang jurnalis foto dari Kashmir yang memperoleh penghargaan Pulitzer untuk kategori Fotografi Fitur tahun ini bersama tiga jurnalis India lainnya untuk liputan mereka tentang krisis COVID-19 di India, dilarang terbang menuju New York pada Senin (17/10).
"Saya dihentikan imigrasi di bandara Delhi dan dilarang bepergian ke luar negeri meskipun memperoleh visa dan tiket AS yang valid," cuit Mattoo, sambil menambahkan bahwa peristiwa itu adalah yang kedua kalinya tahun ini ia ditolak bepergian ke luar India.
Pihak berwenang India belum menjelaskan mengapa mereka melarang perjalanan Mattoo ke luar negeri.
“Kami kecewa karena Sanna Irshad Mattoo, seorang kontributor Reuters, tidak diizinkan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk menerima Hadiah Pulitzer di New York bersama rekan-rekannya,” kata juru bicara Reuters kepada VOA. “Kami percaya bahwa jurnalis harus dapat bepergian dengan bebas.”
Terlepas dari ketidakhadirannya, Matto akan memperoleh bagian dari hadiah sebesar $15.000 yang akan dibagi rata di antara empat jurnalis Reuters, termasuk Danish Siddiqui yang terbunuh di Afghanistan pada Juli 2021.
“Ketidakhadiran [Mattoo] karena pemerintah India mencegahnya bepergian ke luar negeri akan dicatat,” kata Marjorie Miller, pejabat Pulitzer Prizes, kepada VOA, seraya menambahkan bahwa Mattoo adalah satu-satunya jurnalis yang dilarang menghadiri upacara penghargaan tahun ini.
Wartawan dan pendukung pers bebas mengecam pencekalan terhadap Mattoo yang dilakukan oleh pemerintah India itu. [my/lt]
Forum