Upaya kudeta militer di Turki terlihat gagal Sabtu pagi (16/7) setelah rakyat memenuhi seruan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk turun ke jalan untuk mendukungnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hari Sabtu bahwa pemerintahnya sedang berupaya menghancurkan upaya kudeta menyusul satu malam yang dipenuhi ledakan, pertempuran udara dan tembakan di seluruh ibukota yang menyebabkan puluhan tewas dan sedikitnya 150 luka-luka.
Erdogan, yang sedang berlibur di daerah pesisir ketika kudeta diluncurkan, terbang ke Istanbul sebelum matahari terbit hari Sabtu dan terlihat di televisi muncul di antara kerumunan pendukungnya di luar bandar udara, lokasi yang gagal diambil alih perencana kudeta.
Pemberontakan itu "tindakan pengkhianatan", dan mereka yang bertanggung jawab akan menanggung akibatnya, ujarnya kepada wartawan dalam konferensi pers dadakan. Penahanan pejabat-pejabat militer sedang berlangsung, dan akan mengenai posisi-posisi tinggi, memuncak dalam pembersihan militer.
Tembakan senjata dan ledakan telah mengguncang kota utama Istanbul dan ibukota Ankara dalam malam yang kisruh setelah tentara mengambil posisi di kedua kota dan memerintahkan stasiun televisi pemerintah untuk membacakan pernyataan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan.
Namun pada Sabtu pagi, para jurnalis Reuters melihat sekitar 30 tentara pro-kudeta menyerahkan senjata mereka setelah dikepung polisi bersenjata di lapangan Taksim, pusat kota Istanbul.
Mereka dibawa oleh mobil-mobil polisi sementara sebuah jet tempur berulang kali memekik di angkasa dalam ketinggian rendah, menyebabkan dentuman yang mengguncang gedung-gedung di sekitarnya dan memecahkan kaca-kaca jendela.
Pada Sabtu dini hari, para anggota legislatif masih bersembunyi dalam tempat perlindungan di dalam gedung parlemen di Ankara, yang telah ditembaki tank-tank. Asap membubung dari dekat gedung tersebut, menurut para saksi. Seorang anggota oposisi di parlemen mengatakan gedung parlemen ditembak tiga kali dan beberapa orang terluka. [hd]