Pemimpin gereja Anglikan mengatakan putra mahkota Arab Saudi berkomitmen untuk mengembangkan berbagai keyakinan dan kepercayaan di kerajaan yang didominasi Muslim Sunni itu.
Uskup Agung Canterbury Justin Welby bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman hari Kamis (8/3) di London.
Kantor uskup agung mengatakan “pangeran membuat komitmen kuat untuk mendorong berkembangnya tradisi-tradisi keyakinan berbeda, dan dialog antar keyakinan di dalam dan luar Kerajaan.”
Uskup agung Welby menyatakan keprihatinan mengenai pembatasan ibadah Kristen di Arab Saudi, dan menyatakan “kecemasan” pada penderitaan rakyat di Yaman, dimana koalisi yang dipimpin Saudi memerangi para pemberontak yang didukung Iran.
Pangeran berusia 32 tahun itu telah membuat gebrakan di negaranya yang sangat konservatif, mendorong reformasi sosial yang dramatis, termasuk memungkinkan perempuan menyetir mobil.
Para pengkritik mengatakan reformasi-reformasi itu menutupi pelanggaran-pelanggaran HAM yang terus berlanjut. [vm/ii]