Para anggota badan legislatif di negara bagian Utah, Amerika Serikat, telah menyetujui RUU yang mengizinkan napi yang menunggu eksekusi untuk berhadapan dengan regu tembak apabila obat yang wajar untuk suntikan mematikan tidak tersedia.
Senat negara bagian itu telah menyetujui rancangan itu hari Selasa (10/3), tetapi rancangan undang-undang tersebut masih harus ditandatangani gubernur negara bagian untuk menjadi undang-undang.
Penasihat rancangan undang-undang itu mengatakan kematian oleh regu tembak adalah cara yang lebih manusiawi untuk mengeksekusi orang daripada suntikan mematikan. Masalah tersebut diperuncing oleh kekurangan obat yang dibutuhkan untuk suntikan mematikan belakangan ini.
Baru-baru ini, beberapa napi di negara bagian lain telah mengalami eksekusi yang menyakitkan karena penggunaan suntikan yang gagal dan kombinasi obat baru.
Tetapi, para pengeritik metode regu tembak mengatakan metode itu adalah pengembalian yang kejam ke zaman kekerasan sebelum Utah dan tetangganya menjadi negara-bagian, ketika daerah tersebut masih wilayah perintis yang disebut “the wild west.”
