Utusan AS untuk Kantor Urusan Perlucutan Senjata PBB (UNODA) melakukan aksi ke luar sidang (walk out), Selasa (28/5), untuk memprotes posisi Venezuela sebagai ketua persidangan.
Robert Wood melakukan aksi itu tidak lama setelah Utusan Venezuela Jorge Valero mulai memimpin sidang umum UNODA.
Pemerintah Trump telah berusaha memberi tekanan internasional terhadap pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro. AS dan lebih dari 50 negara, umumnya sdari Amerika Latin dan Eropa, telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden Venezuela, tapi Maduro hingga saat ini masih berkuasa.
Wood mengatakan, apa yang dihasilkan sidang kali ini tidak bisa disahkan, dan menyebutkan bahwa AS akan memboikot posisi kepresidenan Venezuela selama empat pekan mulai pekan ini.
Ia mengatakan puluhan anggota Lima Group – yang terdiri dari negara-negara Amerika Latin – juga memutuskan untuk tidak berpartisipasi.
Meski demikian, aksi walk out dan boikot itu dinilai banyak pengamat sekedar pertunjukan politik. Wood mengaku, kantor urusan perlucutan senjata tidak melakukan banyak hal berarti akhir-akhir ini.
Tidak jelas apakah langkah AS ini akan mempengaruhi kinerja badan PBB yang saat ini sedang mengalami kesulitan tersebut dan gagal mencapai konsensus pada banyak isu besar dalam beberapa tahun terakhir.
Venezuela menjadi presiden bergilir sesuai abjad. Posisi presiden sebelumnya dipegang AS yang tercantum di lembaga itu sebagai United States of America. [ab]
