Utusan AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad, yang merundingkan kesepakatan dengan Taliban, menyambut baik pertukaran tahanan antara militan dan pemerintah Afghanistan sebagai “langkah penting” menuju perdamaian.
“Kedua pihak harus mempercepat upaya-upaya memenuhi target yang dirinci dalam perjanjian AS-Taliban sesegera mungkin,” kata Khalilzad dalam cuitan tertanggal 13 April. Ia menambahkan bahwa pertukaran itu jauh lebih penting sekarang ini mengingat populasi penjara terancam oleh wabah virus corona.
Menurut Komite Palang Merah Internasional, Taliban pada 12 April membebaskan 20 tahanan Afghanistan di Kandahar, provinsi di bagian selatan.
Langkah ini terjadi setelah pemerintah Afghanistan membebaskan 100 tahanan Taliban, membuat seluruh tahanan Taliban yang telah dibebaskan sejak 8 April menjadi 300 orang.
Suatu perjanjian yang ditandatangani AS dan Taliban di ibu kota Qatar, Doha, pada 29 Februari menyerukan pemerintah Afghanistan untuk membebaskan 5.000 anggota Taliban sebagai suatu langkah membangun kepercayaan sebelum pembicaraan perdamaian resmi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik 18 tahun di Afghanistan.
Taliban telah berjanji akan membebaskan sekitar 1.000 tentara pemerintah Afghanistan dan pekerja sipil yang ditahannya.
Tetapi Taliban pekan lalu menarik tim beranggotakan tiga orang yang dikirimnya ke Kabul dalam upaya merampungkan pertukaran yang pada awalnya ditetapkan akan berlangsung pada 10 Maret.
Militan menyalahkan pemerintahan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang menunda-nunda pertukaran “dengan satu atau lain alasan,” sementara Kabul meminta Taliban agar tidak “menyabotase proses dengan membuat berbagai alasan.”
Sebagai imbalan bagi dimulainya kembali pembicaraan antara Kabul dan Taliban serta serangkaian komitmen keamanan dari militan, semua tentara AS dan pasukan koalisi asing lainnya akan ditarik dari Afghanistan dalam waktu 14 bulan. [uh/ab]
