Utusan iklim AS John Kerry mengatakan kepada Direktur Kantor Komisi Sentral untuk Urusan Luar Negeri China Wang Yi pada Selasa (18/7) bahwa ia berharap penanganan ancaman perubahan iklim dapat menjadi jalur kerja sama antara kedua negara.
“Kami sangat berharap ini dapat menjadi awal, bukan sekadar percakapan antara Anda dan saya dan kita mengenai iklim, tetapi mengenai apa yang dapat kita mulai untuk mengubah hubungan yang lebih luas,” kata Kerry kepada Wang dalam lawatannya di Beijing.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Kerry menekankan mengenai perlunya China untuk “mempercepat dekarbonisasi, mengurangi emisi metana, dan mengatasi deforestasi.”
AS dan China adalah penghasil gas-gas rumah kaca terbesar di dunia.
“Karena itu,” lanjut Kerry, “suatu keharusan bagi kedua negara kita untuk bersatu dan bekerja serta menunjukkan kepada seluruh dunia bagaimana kita dapat bekerja sama dan mulai menangani ini dengan urgensi yang sangat besar.”
Wang mengatakan China yakin kedua negara dapat “mencari solusi yang tepat bagi setiap masalah” melalui dialog yang diperbarui.
Kerry pada Selasa (18/7) juga bertemu dengan PM China Li Qiang, yang mengatakan bahwa AS dan China harus memperkuat koordinasi untuk mengatasi “tantangan sulit” perubahan iklim.
Pembicaraan tersebut dilakukan menyusul pertemuan yang digelar antara Kerry dan sejawatnya dari China, Xie Zhenhua, pada Senin (17/7).
Kerry adalah pejabat terakhir AS yang melakukan perjalanan ke Beijing dalam beberapa bulan ini di tengah-tengah upaya untuk meningkatkan hubungan, menyusul kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Keuangan Janet Yellen. [uh/ab]
