Zalmay Khalilzad, utusan khusus Amerika Serikat yang telah membantu mengakhiri perang Amerika di Afghanistan lewat upaya diplomasi yang dilakukannya selama berbulan bulan namun gagal mencegah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, pada Senin (18/10) mengumumkan pengunduran dirinya.
Dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Amerika serikat (AS) Antony Blinken, Khalilzad membela kinerjanya tetapi mengakui bahwa pengaturan politik antara pemerintah Afghanistan dan Taliban tidak berlangsung sebagaimana yang direncanakan.
“Alasannya terlalu kompleks dan saya akan berbagi (tentang) pemikiran saya dalam hari dan minggu mendatang,” ujarnya.
Lahir di Afghanistan, akademisi yang berusia 70 tahun itu beralih karir sebagai diplomat Amerika. Ia diangkat menjadi dubes AS di Kabul, dan kemudian Baghdad, serta PBB, semasa pemerintahan mantan presiden George W. Bush.
Ketika mantan presiden Trump menghendaki diakhirinya perang Amerika yang paling lama di Afghanistan, Khalilzad dipanggil kembali. Ia kemudian memimpin pembicaraan panjang dengan Taliban, tanpa melibatkan pemerintahan yang didukung Amerika di Kabul.
Pembicaraan itu menghasilkan persetujuan pada Februari 2020 di mana pasukan Amerika akan meninggalkan negara itu pada tahun berikutnya.
Tetapi perundingan perdamaian antara Taliban dan kepemimpinan di Kabul gagal, dan pemerintahan yang dibangun Amerika selama 20 tahun ambruk beberapa hari sebelum pasukan Amerika meninggalkan negara itu.
Khalilzad, yang meskipun mengakui berafiliasi dengan Partai Republik, dipertahankan oleh Presiden Joe Biden, yang berasa dari Partai Demokrat saat sang presiden meneruskan rencana penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan.
Kekacauan dalam penarikan mundur pasukan AS dari Afghanistan itu membuat Khalilzad menjadi sasaran kritik, termasuk dari atasannya di dalam pemerintahan Biden, yang menyalahkan diplomasi yang ia jalankan dalam persetujuan pada 2020 lalu. (jm/em)