Utusan nuklir dari Korea Selatan, AS dan Jepang mengadakan pembicaraan di Seoul pada Kamis (18/1), di tengah-tengah hubungan yang tegang di Semenanjung Korea dan meningkatnya hubungan Rusia dan Korea Utara.
Utusan nuklir Korea Selatan Kim Gunn, utusan nuklir AS Jung Pak dan utusan nuklir Jepang Hiroyuki Namazu bertemu di Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.
Mereka mengutuk berlanjutnya uji coba nuklir Korea Utara dan kerja sama militer Pyongyang dengan Rusia.
Jung Pak menyebut uji coba rudal Korea Utara “melanggar hukum” dan mengecam pemasokan senjata negara itu ke Rusia.
Utusan Korea Selatan Kim Gunn mengatakan, “Kami meminta Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi, mencabut larangan mengenai perundingan yang diberlakukannya sendiri, dan kembali ke jalur denuklirisasi, perdamaian dan kemakmuran.” Ia juga mengatakan Korea Selatan akan selalu menerima rakyat Korea Utara “dengan tangan terbuka.”
Sementara itu Namazu mengatakan Korea Utara melanggar beberapa resolusi PBB dengan mengirimkan senjata ke Rusia untuk perangnya melawan Ukraina.
Pada hari Senin di parlemen Korea Utara, pemimpin Kim Jong Un menyatakan Korea Utara akan meninggalkan komitmen lamanya bagi unifikasi damai dengan Korea Selatan dan memerintahkan penulisan ulang konstitusi Korea Utara untuk menghapus gagasan negara bersama antara kedua negara.
Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui melakukan perjalanan ke Moskow hari Selasa lalu, di mana ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka membicarakan peningkatan hubungan di tengah-tengah kekhawatiran internasional yang kian besar mengenai dugaan kerja sama senjata antara kedua negara. [uh/ab]
Forum