Seorang utusan Palestina mengatakan hari Jumat (23/11) bahwa ia berharap Tiongkok akan memainkan peran yang lebih besar dalam dukungannya bagi bangsanya dalam konflik dengan Israel untuk mengimbangi pengaruh Amerika Serikat atas proses perdamaian.
Bassam al-Salhi mengatakan kepada Associated Press di Beijing setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Yang Jiechi bahwa Tiongkok mendukung bangsa Palestina dalam sengketa Gaza dan dalam usaha mereka meningkatkan status di PBB. Ia mengatakan Beijing memberi kepada mereka bantuan $1 juta.
Tetapi, Al-Salhi mengatakan Beijing masih dapat berbuat lebih banyak bagi Palestina.
Menurut Al-Salhi, Tiongkok sebaiknya memegang peran yang lebih besar di kawasan tersebut untuk mendukung diakhirinya pendudukan wilayah dan membuat proses perdamaian lebih berimbang. Lebih lanjut dikatakan Al-Salhi, negaranya berpendapat Israel selamanya akan menggunakan sikap Amerika Serikat, yang mendukung Israel.
Pembicaraan di Beijing dilakukan pada hari pertama perdamaian di Gaza, pasca pecahnya pertempuran tergawat dalam bertahun-tahun antara Israel dan militan Hamas. Gencatan senjata hari Rabu (21/11) mengakhiri delapan hari serangan udara dan serangan artileri oleh Israel dan serangan roket oleh militan Palestina yang menewaskan 161 orang Palestina dan enam orang Israel.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers rutin bahwa Yang mengatakan kepada al-Salhi bahwa Beijing berharap semua pihak akan terus menepati janji mereka untuk gencatan senjata.
Bassam al-Salhi mengatakan kepada Associated Press di Beijing setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Yang Jiechi bahwa Tiongkok mendukung bangsa Palestina dalam sengketa Gaza dan dalam usaha mereka meningkatkan status di PBB. Ia mengatakan Beijing memberi kepada mereka bantuan $1 juta.
Tetapi, Al-Salhi mengatakan Beijing masih dapat berbuat lebih banyak bagi Palestina.
Menurut Al-Salhi, Tiongkok sebaiknya memegang peran yang lebih besar di kawasan tersebut untuk mendukung diakhirinya pendudukan wilayah dan membuat proses perdamaian lebih berimbang. Lebih lanjut dikatakan Al-Salhi, negaranya berpendapat Israel selamanya akan menggunakan sikap Amerika Serikat, yang mendukung Israel.
Pembicaraan di Beijing dilakukan pada hari pertama perdamaian di Gaza, pasca pecahnya pertempuran tergawat dalam bertahun-tahun antara Israel dan militan Hamas. Gencatan senjata hari Rabu (21/11) mengakhiri delapan hari serangan udara dan serangan artileri oleh Israel dan serangan roket oleh militan Palestina yang menewaskan 161 orang Palestina dan enam orang Israel.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers rutin bahwa Yang mengatakan kepada al-Salhi bahwa Beijing berharap semua pihak akan terus menepati janji mereka untuk gencatan senjata.