Menteri Kesehatan Kanada Rona Ambrose mengatakan vaksin itu diujicoba hari Senin (13/10) pada orang yang sehat untuk melihat seberapa baik kerja vaksin tersebut, apakah ada efek samping dan berapa dosis yang tepat.
Menurut Ambrose, vaksin buatan Kanada itu memberi harapan besar karena ketika diujicoba pada hewan, vaksin itu 100% terbukti efektif mencegah penularan virus Ebola.
Beberapa studi yang dilakukan terhadap primata itu menunjukkan bahwa vaksin tersebut efektif untuk mencegah infeksi kalau diberikan sebelum terjadi penularan, tetapi juga meningkatkan daya tahan hidup apabila diberikan setelah terjadi penularan.
Sebuah perusahaan Amerika yang disebut “NewLink Genetics” memegang lisensi vaksin tersebut dan ujicoba akan dilakukan di laboratorium di Maryland. Ambrose mengatakan hasilnya diharapkan diketahui bulan Desember mendatang.
Awal bulan ini NewLink mengatakan sedikitnya lima uji klinis atas vaksin yang dikenal sebagai VSV-EBOV akan dilakukan di Amerika, Jerman, Swiss dan di sebuah negara Afrika yang belum diumumkan namanya – yang tidak terkena Ebola.