Pemerintah Venezuela mengatakan hari Minggu (5/8), enam teroris dan pembunuh sewaan” telah ditangkap atas tuduhan mencoba membunuh Presiden Nicolas Maduro dengan pesawat drone.
Menteri dalam negeri dan kehakiman Nestor Reverol mengumumkan penangkapan itu lewat siaran televisi nasional sambil menambahkan “mungkin masih ada lagi yang ditangkap" dalam beberapa jam ke depan. Dalam serangan drone yang dikendalikan dari jauh itu 3 anggota militer luka parah dan 4 luka ringan”, katanya.
Ia menggambarkan serangan itu sebagai “kejahatan terorisme dan pembunuhan” tetapi “materi serta otak pelakunya di dalam dan di luar negeri” sudah diketahui.
Baca juga; Maduro Salahkan AS, Kolombia Atas Percobaan Pembunuhan
Golongan oposisi bersiap menghadapi “persekusi dan penindasan” sementara Angkatan Bersenjata bersumpah setia “tanpa syarat” pada Maduro yang radikal sosialis. Sewaktu serangan terjadi Maduro bersama istri sedang berdiri di panggung menyaksikan upacara dan selamat.
Maduro berjanji akan menjatuhkan hukuman seberat-beratnya terhadap mereka yang mencoba membunuhnya. Ia menuding presiden Kolombia Juan Manuel Santos yang akan melepas jabatan dan “sayap ultra kanan” yaitu istilah yang digunakan untuk oposisi dalam negeri sekalipun ada satu kelompok pemberontak mistirius yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu. [vm/al]