Para pengamat langit di seluruh dunia akan berpeluang menyaksikan salah satu peristiwa astronomi paling langka, Venus melintas antara bumi dan matahari.
Peristiwa selama enam setengah jam itu berawal pada hari Rabu (6/6) pukul 5 pagi waktu Indonesia barat, dan dapat diamati dari ketujuh benua di dunia, kecuali dari sebagian besar Amerika Selatan dan Afrika bagian barat.
Venus akan tampak seperti titik kecil berwarna hitam di depan matahari, tetapi para pakar memperingatkan agar orang tidak menatap langsung matahari.
Peristiwa ini akan ditayangkan di sejumlah website, termasuk di situs Badan Antariksa Amerika (NASA), dan Badan Antariksa Eropa. Peristiwa ini selalu terjadi dalam pasangan dua kali, dengan selisih delapan tahun satu sama lain.
Setiap pasangan terjadi sekali dalam lebih dari seratus tahun. Pasangan kali ini terjadi tahun 2004 dan 2012. Peristiwa berikutnya baru akan terjadi tahun 2117.
Peristiwa serupa sebelumnya terjadi tahun 1874.
Peristiwa selama enam setengah jam itu berawal pada hari Rabu (6/6) pukul 5 pagi waktu Indonesia barat, dan dapat diamati dari ketujuh benua di dunia, kecuali dari sebagian besar Amerika Selatan dan Afrika bagian barat.
Venus akan tampak seperti titik kecil berwarna hitam di depan matahari, tetapi para pakar memperingatkan agar orang tidak menatap langsung matahari.
Peristiwa ini akan ditayangkan di sejumlah website, termasuk di situs Badan Antariksa Amerika (NASA), dan Badan Antariksa Eropa. Peristiwa ini selalu terjadi dalam pasangan dua kali, dengan selisih delapan tahun satu sama lain.
Setiap pasangan terjadi sekali dalam lebih dari seratus tahun. Pasangan kali ini terjadi tahun 2004 dan 2012. Peristiwa berikutnya baru akan terjadi tahun 2117.
Peristiwa serupa sebelumnya terjadi tahun 1874.