Veteran Angkatan Udara AS Mark Lindquist selama beberapa waktu terakhir telah menghabiskan waktu istirahat malamnya di alam terbuka di Kota Fargo, North Dakota, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebutuhan rakyat Ukraina di tengah perang. Ia sempat mengunjungi negara itu tahun lalu dan sejak itu fokus memberikan sumbangan bagi rakyat Ukraina.
Di Kota Fargo, North Dakota, di mana suhu musim dingin anjlok di bawah titik beku, veteran Angkatan Udara AS Mark Lindquist tidur di dalam sebuah tenda, tanpa penghangat ruangan maupun listrik. Hanya lantunan sebuah lagu berbahasa Ukraina yang menghangatkan malamnya.
“Tenda kuning saya ini ditutupi terpal biru di bagian atas dan saya menggantung bendera Ukraina di luarnya. Saya bisa menunjukkannya kepada Anda!,” jelasnya.
Lindquist berada ribuan kilometer dari Ukraina, tapi Operasi Tidur di Luar yang ia jalani bertujuan untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi Ukraina. Ia menghabiskan malam demi malam di tenda, mengunjungi kota-kota dan desa-desa di sekitar untuk mengumpulkan pakaian bekas bagi rakyat Ukraina sambil menjelaskan pentingnya membantu mereka.
“[Berkotak-kotak pakaian] ini yang berhasil dikumpulkan satu orang pagi ini saja. Satu orang! Dari Park Rapids, Minnesota… Satu orang saja sudah seperti ini, bayangkan kalau kita semua ambil bagian!,” jelasnya.
“Untuk itu, saya menantang orang-orang untuk merogoh saku mereka dan mendukung perjuangan kemerdekaan ini, seperti yang dilakukan kakek-nenek saya 80 tahun lalu saat Perdang Dunia II!,” imbuhnya.
Setelah mengabdi di AU, Lindquist sempat mencalonkan diri menjadi anggota Kongres AS sebagai satu-satunya kandidat dari Partai Demokrat di Distrik ke-7 Minnesota. Namun ia gagal.
Semua berubah baginya ketika Rusia menginvasi Ukraina.
Lindquist mengunjungi Lviv, Ukraina, untuk pertama kalinya hanya beberapa minggu sejak invasi dimulai. Ia membawa donasi berupa pakaian hangat dan obat-obatan. Sejak saat itu, ia sempat bolak-balik ke Ukraina, bekerja sama dengan para relawan baik di Ukraina maupun negara lainnya. Ia berencana kembali ke Ukraina Januari ini.
“Begitu kami mengumpulkan cukup dana dan pasokan, kami akan kembali dan memberikan bantuan ke Ukraina. Kami pernah ke Donbas, saya pernah tinggal di Kharkiv, di Dnipro, saya pernah ke mana-mana, kecuali Kherson dan Odesa,” lanjutnya.
Lindquist mengatakan, Operasi Tidur di Luar bermaksud menunjukkan kepada orang-orang betapa sulitnya kehidupan rakyat Ukraina saat ini.
“Saat ini rakyat Ukraina tidak bisa memilih ingin tinggal di Kyiv, di sebuah desa atau justru di suatu parit. Saya hanya ingin menunjukkan kepada masyarakat Amerika dengan tindakan saya ini betapa sulitnya kehidupan di sana dan membuat mereka merenung bahwa di sisi lain planet ini ada orang-orang yang tidak punya rumah yang hangat,” komentar Lindquist.
Kota Fargo di North Dakota sendiri merupakan salah satu kota terdingin di AS. Suhu malam hari di kota itu mencapai minus 30 derajat Celcius. Meski demikian, Lindquist tetap berencana berkemah selama 17 malam, tak peduli berapapun suhu udaranya.
Mereka yang ingin membantu, memperoleh suatu daftar kebutuhan dari Lindquist. Saat ini, prioritasnya adalah membantu panti-panti asuhan di Ukraina. Pria berdarah Asia-Amerika itu sendiri diadopsi orang tuanya dari sebuah panti asuhan di Seoul, Korea Selatan, tahun 1982. [rd/jm]
Forum