Sebuah studi baru, untuk pertama kalinya, menunjukkan adanya jenis spesifik terapi virus atau virotherapy yang menginfeksi dan membunuh kanker pada manusia, membuat sel-sel sehat aman.
Studi tersebut, yang dilakukan oleh Mayo Clinic di Minnesota, melibatkan hanya dua pasien, keduanya menerima "dosis tunggal virus campak yang telah direkayasa (MV-NIS) yang secara selektif beracun pada sel-sel plasma myeloma," ujar para peneliti.
Myeloma ganda mempengaruhi sel-sel plasma dalam sumsum tulang belakang dan menyebabkan tumor tulang dan jaringan lunak, yang sangat jarang bisa disembuhkan.
Terapi ini membawa remisi tuntas pada salah satu pasien, meski hanya memperlihatkan perbaikan pada pasien kedua.
"Ini studi pertama untuk menentukan kelayakan viroterapi onkolitik sistemik untuk kanker yang menyebar," ujar Dr. Stephen Russel, seorang ahli hematologi May Clinic, dan penulis utama makalah dan salah satu pengembang terapi tersebut.
"Pasien-pasien ini sebelumnya tidak responsif pada terapi lain dan mengalami kambuh."
Terapi itu juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien, membuatnya mampu "menyapu" sisa kanker, ujarnya.
Terapi ini kemungkinan dapat bekerja pada jenis kanker lain. Lebih banyak ujicoba akan dilakukan.
Penemuan ini muncul di jurnal Mayo Clinic Proceedings.
Studi tersebut, yang dilakukan oleh Mayo Clinic di Minnesota, melibatkan hanya dua pasien, keduanya menerima "dosis tunggal virus campak yang telah direkayasa (MV-NIS) yang secara selektif beracun pada sel-sel plasma myeloma," ujar para peneliti.
Myeloma ganda mempengaruhi sel-sel plasma dalam sumsum tulang belakang dan menyebabkan tumor tulang dan jaringan lunak, yang sangat jarang bisa disembuhkan.
Terapi ini membawa remisi tuntas pada salah satu pasien, meski hanya memperlihatkan perbaikan pada pasien kedua.
"Ini studi pertama untuk menentukan kelayakan viroterapi onkolitik sistemik untuk kanker yang menyebar," ujar Dr. Stephen Russel, seorang ahli hematologi May Clinic, dan penulis utama makalah dan salah satu pengembang terapi tersebut.
"Pasien-pasien ini sebelumnya tidak responsif pada terapi lain dan mengalami kambuh."
Terapi itu juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien, membuatnya mampu "menyapu" sisa kanker, ujarnya.
Terapi ini kemungkinan dapat bekerja pada jenis kanker lain. Lebih banyak ujicoba akan dilakukan.
Penemuan ini muncul di jurnal Mayo Clinic Proceedings.