Tautan-tautan Akses

Virus Halangi Pertunjukan Sirkus Keliling Eropa


Sarina Renz mencium salah satu dari delapan unta Siberia Renz Circus, yang tidak bisa tampil akibat wabah corona dan terdampar di kawasan Dratchen, Belanda, 31 Maret 2020.
Sarina Renz mencium salah satu dari delapan unta Siberia Renz Circus, yang tidak bisa tampil akibat wabah corona dan terdampar di kawasan Dratchen, Belanda, 31 Maret 2020.

Kelompok sirkus terkenal di Eropa, Renz Berlin, terpukul oleh wabah virus corona. Setelah selama musim dingin sibuk mempersiapkan diri, mereka kini tidak bisa menggelar atraksi di berbagai penjuru benua itu.

Langkah-langkah penutupan industri hiburan untuk mencegah penyebaran virus corona membuat mereka terpuruk di sebuah lapangan pacuan kuda di sebuah kota kecil di Belanda. Padahal, sapuan baru cat biru, merah dan kuning di armada truk mereka masih jelas terlihat.

“Ini bencana bagi semua orang,” kata Sarina Renz, pemilik sirkus keluarga yang sudah eksis sejak 1842 itu. Sirkus asal Jerman, yang diantaranya terdiri dari delapan unta Siberia, 15 kuda dan seekor llama, kini menghabiskan waktu mereka dengan menunggu, sambil menghabiskan persediaan pangan mereka dan mengharapkan bantuan pangan dari warga setempat.

“Kami masih memiliki cukup makanan, tapi tidak untuk waktu yang lama. Kami bahkan hampir menggunakan persediaan cadangan kami,“ kata Renz. “Kini orang-orang datang memberi bantuan. Kami mendapat sumbangan, ini sungguh luar biasa.”

Ada 18 anggota keluarga besar Renz yang bertahan di kota itu untuk memelihara hewan-hewan sirkus. Para aktor pertunjukan yang biasanya ikut memeriahkan atraksi Renz Berlin telah dipulangkan ke rumah masing-masing karena keterbatasan dana.

Anak-anak dari keluarga Renz menghabiskan waktu dengan bermain-main di dalam truk dan mengikuti pendidikan rumah (home schooling), sesuatu hal yang baru bagi kebanyakan anak-anak Belanda namun tidak untuk keluarga Renz yang sering berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya sehingga tidak memungkinkan mereka mengenyam pendidikan di sekolah regular.

Kini keluarga tersebut harus membiasakan diri dengan cara hidup menetap namun tidak dengan sambutan tepuk tangan penonton. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG