Presiden Rusia Vladimir Putin mengendarai kapsul kecil, Senin (15/7), untuk menyelam ke kedalaman 50 meter dan mengamati bangkai kapal perang abad 19 di Teluk Finlandia. Ini adalah aksi terbarunya setelah berkuasa 13 tahun, untuk memperkuat citra pria tangguh yang dibinanya dengan baik.
Putin, mantan mata-mata badan rahasia Rusia KGB berusia 60 tahun itu, sangat ingin mendongkrak citranya sebagai pemimpin yang merakyat, untuk memperbaiki dukungan yang hilang dari masyarakat Rusia menyusul gelombang demonstrasi besar di jalanan menentang kekuasaannya pada 2011-2012.
Sebelumnya, ia pernah menyelam di Danau Baikal di Rusia, turut memadamkan kebakaran hutan dan mengendarai truk balap masif.
Memakai jaket hitam, celana jins biru dan sepatu olahraga putih, Putin duduk nyaman dalam kapsul kaca itu dan menyelam di Teluk Finlandia untuk melihat puing-puing kapal kayu.
Ia timbul ke permukaan dengan tersenyum 20 menit kemudian dan memuji hasil kerja Masyarakat Geografi Rusia, yang telah mempelajari kapal tenggelam tersebut, untuk menghormati para pelaut Rusia yang tewas di laut, termasuk pada Perang Dunia II.
“Kita tidak pernah melakukan pekerjaan seperti itu sebelumnya. Saya kira waktunya telah tiba sekarang, kita akhirnya dapat melakukannya karena ada kemampuan finansial dan teknis. Ini adalah kewajiban moral untuk pembela tanah air,” ujar Putin, yang tidak terkena percikan air.
Namun aksinya ini telah memicu lebih banyak lagi satir tentangnya dan ia diolok-olok di Internet sebagai “derek-alfa” bermasalah ketika ia menerbangkan pesawat delta untuk memimpin migrasi burung langka pada musim gugur lalu.
Putin sebelumnya terpaksa mengaku bahwa aksi 2011, ketika ia menemukan bejana Yunani kuno di dasar laut merupakan sesuatu yang telah diatur, dan ia mendapat tuduhan bahwa seekor macan yang sepertinya liar yang ia bius adalah berasal dari kebun binatang.
Aksi-aksi ini disebut-sebut lagi pada Senin seperti yang ditulis dalam sebuah akun Twitter: “Putin di Pulau Gogland akan mempelajari riset bawah laut... Bejana Yunani dan anak macan telah dikirim.” (Reuters)
Putin, mantan mata-mata badan rahasia Rusia KGB berusia 60 tahun itu, sangat ingin mendongkrak citranya sebagai pemimpin yang merakyat, untuk memperbaiki dukungan yang hilang dari masyarakat Rusia menyusul gelombang demonstrasi besar di jalanan menentang kekuasaannya pada 2011-2012.
Sebelumnya, ia pernah menyelam di Danau Baikal di Rusia, turut memadamkan kebakaran hutan dan mengendarai truk balap masif.
Memakai jaket hitam, celana jins biru dan sepatu olahraga putih, Putin duduk nyaman dalam kapsul kaca itu dan menyelam di Teluk Finlandia untuk melihat puing-puing kapal kayu.
Ia timbul ke permukaan dengan tersenyum 20 menit kemudian dan memuji hasil kerja Masyarakat Geografi Rusia, yang telah mempelajari kapal tenggelam tersebut, untuk menghormati para pelaut Rusia yang tewas di laut, termasuk pada Perang Dunia II.
“Kita tidak pernah melakukan pekerjaan seperti itu sebelumnya. Saya kira waktunya telah tiba sekarang, kita akhirnya dapat melakukannya karena ada kemampuan finansial dan teknis. Ini adalah kewajiban moral untuk pembela tanah air,” ujar Putin, yang tidak terkena percikan air.
Namun aksinya ini telah memicu lebih banyak lagi satir tentangnya dan ia diolok-olok di Internet sebagai “derek-alfa” bermasalah ketika ia menerbangkan pesawat delta untuk memimpin migrasi burung langka pada musim gugur lalu.
Putin sebelumnya terpaksa mengaku bahwa aksi 2011, ketika ia menemukan bejana Yunani kuno di dasar laut merupakan sesuatu yang telah diatur, dan ia mendapat tuduhan bahwa seekor macan yang sepertinya liar yang ia bius adalah berasal dari kebun binatang.
Aksi-aksi ini disebut-sebut lagi pada Senin seperti yang ditulis dalam sebuah akun Twitter: “Putin di Pulau Gogland akan mempelajari riset bawah laut... Bejana Yunani dan anak macan telah dikirim.” (Reuters)