Dalam waktu dekat, pemerintah akan mengeluarkan nomor telepon resmi yang akan menampung pesan singkat (SMS) bagi pemilih Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjadi salah satu keajaiban dunia. Dalam jumpa pers di Jakarta akhir pekan, Deputi Kementerian bidang Perekonomian, Edy Putra Irawady menjelaskan beberapa kementerian akan dilibatkan agar promosi berjalan efektif. Diantaranya Kementerian Menko bidang Perekonomian, Kebudayaan dan Pariwisata, Kehutanan, Luar Negeri, Komunikasi dan Informasi serta Perdagangan.
“Jadi ini kuncinya, kita berusaha mendukung, memfokuskan kepada peningkatan pariwisata, ini akan membawa aktifitas ekonomi lainnya terutama ekonomi kerakyatan, karena kalau pariwisata itu kan devisanya langsung diterima oleh masyarakat,” jelas Edy Putra Irawady.
Menurut Esthy Reko Astuty selaku Direktur Sarana Promosi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, pemerintah berharap agar masyarakat Indonesia di manapun berada serta masyarakat asing mendukung Pulau Komodo agar terpilih. Jika berhasil menurutnya selain membanggakan juga akan banyak membantu meningkatkan ekonomi nasional.
“Dari sisi nasional pasti kita ada kebanggaan kalau memang Taman Nasional Komodo bisa menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, juga kita harapkan nanti banyak visitor yang datang pasti akan meningkatkan ekonomi dan investment dan akan meningkatkan juga kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Esthy.
Hal senada juga disampaikan Erna Danuningrat dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita).
“Komodo ini adalah satu-satunya yang ada di dunia, di Indonesia, satu-satunya binatang ini, tidak ada di negara lain, oleh karena itu kita harus berbangga. Untuk ini, kita pun harus memberi tahukan kepada seluruh dunia 'Hi, vote for Komodo,' karena Komodo ini adalah hanya satu-satunya di dunia dan berada di Indonesia sehingga anda bisa datang ke Indonesia, orang Indonesia pun bisa berbangga mengenai Komodo ini. Please vote Komodo!” kata Erna.
Pengumuman pemenang tujuh keajaiban dunia rencananya akan dilakukan tahun depan dan Indonesia sangat berminat menjadi tuan rumah penyelenggara pengumumam tersebut. Jika terpilih menjadi tuan rumah, pemerintah harus menyediakan dana sebagai negara resmi penyelenggara sekitar tujuh hingga 10 juta dolar Amerika karena diperkirakan akan dihadiri sejumlah kepala negara dan selebriti dunia. Indonesia akan bersaing di antaranya dengan Meksiko dan Amerika Selatan, serta negara-negara di kawasan Asia lainnya yang juga berminat menjadi tuan rumah.
