Dua penyedia layanan online di Jepang, Yahoo Japan dan Line Corp., mengatakan, Selasa (30/6), wabah virus corona menunda rencana penggabungan bisnis mereka (merger) yang tadinya direncanakan akan dimulai Oktober 2020.
Z Holdings Corp., yang mengoperasikan Yahoo Japan, dan Naver Corp. dari Korea Selatan, yang memiliki mayoritas saham Line, mengumumkan tahun lalu, merger sebagai mitra setara itu akan membentuk sebuah perusahaan bersama melalui penawaran tender. Kedua perusahaan itu mengatakan prosedur hukum yang ditempuh untuk mewujudkan rencana tersebut tertunda karena wabah.
Bergabungnya Yahoo Japan dan Line akan membentuk perusahaan online raksasa yang menyajikan layanan ritel, iklan, dan komunikasi. Situs berita Jepang, a, mengatakan, gabungan Yahoo Japan dan Line ini akan menjadi bisnis online terbesar di Negeri Matahari Terbit yang melampaui Rakuten.
Z Holding Corp juga merupakan bagian dari Softbank. Softbank mengatakan penggabungan ini memungkinkan kedua perusahaan tetap kompetitif di pasar yang semakin dinamis di tengah-tengah persaingan dengan rival dari AS dan China.
"Kondisi sosial dan industri di sekitar kita berubah secara drastis setiap hari secara global. Terutama di pasar internet, perusahaan di luar negeri terutama yang berbasis di Amerika Serikat dan China sangat dominan," ungkap SoftBank dalam sebuah pernyataan.
Line dan Yahoo Japan mengatakan setelah bergabung mereka akan memfokuskan usaha mereka pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan. [ab/uh]