Tautan-tautan Akses

Wakil Dubes AS untuk Indonesia Sesalkan Pencekalan Gatot


Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Erin Elizabeth McKee, sedang memberikan keterangan kepada wartawan setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di kantor Kementerian Luar Negeri, Senin (23/10). (Fathiyah/VOA)
Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Erin Elizabeth McKee, sedang memberikan keterangan kepada wartawan setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di kantor Kementerian Luar Negeri, Senin (23/10). (Fathiyah/VOA)

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Erin Elizabeth McKee mengatakan pemerintah Amerika sangat menyesalkan kejadian sempat dilarangnya Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk berkunjung ke Amerika. Meski demikian dia enggan menjelaskan perihal alasan pelarangan tersebut pada Sabtu (21/10).

Kedutaan Besar Amerika sudah menyelesaikan persoalan pencekalan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk berkunjung ke Amerika, sehingga dia dapat terbang lagi ke Amerika untuk menghadiri sebuah konferensi, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Erin Elizabeth McKee menjelaskan kepada wartawan usai bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kementerian Luar Negeri, Senin (23/10).

Namun McKee tidak menjelaskan alasan Jenderal Gatot sampai dilarang masuk ke wilayah Amerika.

"Kedutaan Amerika sedang berupaya keras untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan kami berharap itu tidak akan terjadi lagi. Kami juga tengah berusaha keras untuk memfasilitasi komunikasi antara Jenderal Dunford dan Jenderal Gatot untuk memastikan komunikasi terjadi," kata Mckee.

Insiden pencekalan bermula pada Sabtu (21/10) di Bandar Udara Internasional Sekarno Hatta pada saat rombongan Gatot yang berjumlah enam orang akan terbang ke Washington DC. Jenderal Gatot diundang menadi tamu dalam Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization di Washington DC yang berlangsung 23-24 Oktober 2017.

Rombongan Jenderal Gatot dijadwalkan terbang menggunakan Emirates Airlines dengan nomor penerbangan EK 357 pada pukul 17.50. Pada saat akan check-in, sejumlah staf Emirates menghampiri rombongan Gatot dan mengatakan mereka tidak bisa terbang karena ada larangan dari imigrasi Amerika Serikat (US Customs and Border Protection).

Lebih lanjut McKee mengungkapkan Jenderal Gatot diundang oleh Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Joseph F. Dunford, dalam konferensi yang dihadiri delegasi dari 30 negara tersebut.

Menurut McKee, pemerintah Amerika sangat menyesalkan atas kejadian dilarangnya Jenderal Gatot untuk ke Amerika. Dia mengatakan atas nama pemerintah Amerika, dirinya kembali menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia melalui Menteri Retno.

McKee menjelaskan pertemuan dengan Retno untuk menegaskan kembali hubungan bilateral strategis antara kedua negara. Dia menambahkan hubungan Amerika dan Indonesia sangat penting, dan kerja sama antara kedua negara berlangsung di banyak sektor, mulai dari kesejahteraan ekonomi hingga keamanan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan soal pencekalan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk berkunjung ke Amerika, di Jakarta, 23 Oktober 2017. (Fathiyah/VOA)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan soal pencekalan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk berkunjung ke Amerika, di Jakarta, 23 Oktober 2017. (Fathiyah/VOA)

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menjelaskan dia sudah melakukan pertemuan selama hampir sejam dengan Wakil Duta Besar Amerika untuk Indonesia sejak pukul 07.45. Retno mengatakan dirinya kemarin juga sudah berkomunikasi dengan Duta besar Amerika untuk Indonesia, Joseph Donovan Jr., yang tengah berada di Kepulauan Banda, Maluku Utara.

Retno menekankan masalah pencegahan Jenderal Gatot ke Amerika merupakan isu penting. Karena itu, Menlu Retno terus meminta dengan tegas kepada pemerintah Amerika Serikat untuk segera memberi penjelasan. Selain berusaha lewat Kedutaan Amerika di Jakarta, tambah Retno, pihaknya juga mencoba mencari tahu mengenai kejadian tersebut melalui Kedutaan Besar Indonesia di Washington DC.

Kedutaan Besar Indonesia di Washington, DC lanjutnya juga telah mengirim nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Dalam pertemuan dengan McKee, lanjut Retno, pihak Kedutaan Amerika kembali menyampaikan pentingnya hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat. Dia membenarkan pihak Kedutaan Amerika kembali meminta maaf.

"Mereka berusaha untuk menyelesaikan situasinya. Dari mereka, saya mendapatkan informasi bahwa situasinya telah diselesaikan. Tidak ada lagi restriksi (larangan) dalam bentuk apapun kepada Jenderal Gatot untuk berkunjung ke Amerika, tetapi saya sampaikan bahwa itu saja tidak cukup. Kami tetap memerlukan penjelasan kenapa peristiwa itu sampai terjadi," kata Menteri Retno.

Wakil Ketua Komisi pertahanan dan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanuddin, menilai langkah pemerintah melalui Menteri Luar Negeri, Retno L.P Marsudi sudah tepat dengan meminta penjelasan kepada Amerika. Hasanuddin meminta semua pihak sabar menanti jawabannya.

Menurutnya jawaban atau penjelasan Amerika terkait hal ini tentu akan berpengaruh terhadap tindakan diplomatik berikutnya. Sambil menunggu jawaban resmi pemerintah Amerika, Hasanuddin meminta masyarakat tidak terpancing dengan informasi hoax.

Dia juga menyayangkan sikap Amerika yang sempat tidak membolehkan Panglima TNI ke Amerika padahal lanjutnya kedatangan Gatot ke negara itu sebagai tamu undangan resmi Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Joseph Dunford.

"Apakah jawabannya relevan atau tidak tentu akan berpengaruh pada tindakan-tindakan diplomatik berikutnya, jadi kita tunggu apa alasan. Pasti akan disampaikan secara diplomat kepada ibu Menlu dan kemudian selama menunggu saya mohon jangan terpancing dengan hoax-hoax," kata Hasanuddin.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Wuryanto, mengatakan belum ada penjelasan dari pemerintah Amerika Serikat mengenai pencekalan itu, padahal Jenderal Gatot dan rombongannya memiliki visa dan dokumen keberangkatan lainnya. Menurutnya ini kejadian pertama terhadap Gatot. Sebelumnya Panglima TNI ke Amerika pada Februari 2016 dan tidak ada masalah. Wuryanto mengatakan panglima TNI tidak akan menghadiri konferensi di Amerika tersebut.

Recommended

XS
SM
MD
LG