Seorang anggota parlemen terkemuka Venezuela telah mencari suaka dalam kedutaan Chili di Caracas karena khawatir akan ditangkap atas tuduhan Mahkamah Agung menghasut kekerasan.
Kementerian Luar Negeri Chili mengukuhkan hari Sabtu pihaknya telah menerima dengan baik Freddy Guevara, pejabat nomor dua parlemen Venezuela yang didominasi oposisi.
Partai Kemauan Rakyat Guevara menyebut tuduhan itu “kejahatan yang tidak ada yang direkayasa oleh kediktatoran.”
Dua belas negara belahan bumi barat, termasuk Meksiko, Brazil dan Kanada, mengeluarkan pernyataan bersama hari Sabtu, yang mengatakan menjadikan Guevara sebagai sasaran Mahkamah Agung adalah “pukulan baru terhadap kekuasaan hukum dan pemisahan kekuasaan di Venezuela.”
Hari Jumat, Mahkamah Agung yang pro-pemerintah mencekal Guevara, dan memohon kepada Majelis Konstituante yang pro-pemerintah dan mempunyai wewenang yang sangat besar mencabut kekebalannya terhadap tuntutan hukum.
Menurut undang-undang, Majelis Nasional atau parlemen mempunyai wewenang untuk menentukan apakah kekebalan konstitusional seorang anggota legislative patut dicabut. Tetapi mahkamah agung sebaliknya mengajukan kasus itu ke Majelis Konstituante.
Guevara, yang juga wakil ketua Majelis Nasional Venezuela, mempelopori protes oposisi yang menggerakkan ratusan ribu orang warga Venezuela yang kecewa oleh krisis politik dan ekonomi negara mereka. [gp]