Tautan-tautan Akses

Wapres AS Hadapi Kritikan dari Presiden Kolombia


Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, menyambut Wapres AS, Mike Pence, setelah pelaksanaan konferensi pers di Cartagena, Kolombia, 13 Agustus 2017 (foto: Biro Kepresidenan Kolombia/Rilis via REUTERS)
Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, menyambut Wapres AS, Mike Pence, setelah pelaksanaan konferensi pers di Cartagena, Kolombia, 13 Agustus 2017 (foto: Biro Kepresidenan Kolombia/Rilis via REUTERS)

Wakil Presiden Amerika Mike Pence hari Minggu (13/8) menghadapi perlawanan dari Presiden Kolombia Juan Manuel Santos atas pernyataan Presiden Donald Trump sebelumnya untuk melakukan tindakan militer di Venezuela.

Berbicara dalam jumpa pers bersama Santos di Cartagena, Wapres AS Mike Pence tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer tetapi juga tidak membicarakannya secara langsung. Meskipun tidak membicarakan secara langsung pendekatan militer yang disebut Presiden Trump hari Jum'at (11/8) terhadap Venezuela itu, Pence mengatakan kepada Presiden Kolombia Juan Manuel Santos bahwa Amerika lebih memilih solusi yang disebutnya sebagai “solusi damai” bagi Venezuela.

Pence mengatakan ada banyak pilihan untuk menekan rejim Maduro di Venezuela, termasuk meningkatkan tekanan ekonomi dan diplomatik. Pence meyakinkan Santos bahwa Amerika tidak akan berdiam diri ketika Venezuela “hancur” dan menuju ke kediktatoran.

Ditambahkannya, sebuah negara yang gagal di Venezuela akan membahayakan seluruh kawasan itu. Pence menegaskan bahwa Trump mengirimnya ke Amerika Latin untuk mengerahkan dan mengkonsolidasikan dukungan kawasan untuk membantu rakyat Venezuela.

Santos mengatakan tidak ada satu negara pun di Amerika Latin yang akan menerima bentuk intervensi militer apapun di Venezuela dan ini seharusnya menjadi pertimbangan Amerika. Santos merujuk aksi militer Amerika lebih dari satu abad lalu di seluruh Amerika Latin, dan mengatakan tidak ada satu pemimpin pun di Amerika Latin yang ingin “hantu” itu kembali.

Santos menambahkan sebuah majelis konstitusi ilegal kini membunuh institusi-institusi demokrasi di Venezuela, “ini pukulan hebat dan kami mendukung semua langkah yang diadopsi pemerintah Amerika, dan akan mendukung langkah-langkah tambahan,” dan menegaskan bahwa “kami selalu berupaya merundingkan solusi dan diatas semua itu, sebuah solusi damai.”

Santos mengatakan “Amerika adalah benua perdamaian. Ini adalah tanah perdamaian. Mari kita melestarikannya seperti itu.”

Dua hari setelah pemerintah Amerika memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Venezuela, Trump hari Jum'at mengatakan sedang mempertimbangkan opsi militer terhadap Venezuela, dan menggambarkan situasi di negara itu sebagai “kekacauan yang berbahaya.” Venezuela menyebut ancaman Trump itu “sembrono.”

Minggu pagi (13/8) Direktur CIA Mike Pompeo mengatakan pada Fox News Sunday bahwa Trump bicara tentang kemungkinan aksi militer “untuk memberi rakyat Venezuela harapan dan kesempatan menciptakan situasi dimana demokrasi bisa dipulihkan kembali.”

Di Chile, Pence akan menghadapi pertanyaan tentang penarikan diri Amerika dari perjanjian dagang “Kemitraan Trans-Pasifik” TPP, demikian ujar Duta Besar Amerika Untuk Chili Juan Gabriel Valdes pada VOA.

“Dengan atau tanpa Amerika, kami akan terus bekerjasama dengan Asia Pasifik, mendorong perjanjian yang akan menghasilkan aturan yang jelas bagi setiap pihak,” tambahnya.

Valdes menegaskan bahwa negaranya berharap Amerika tidak akan melanjutkan ancaman untuk meninggalkan perjanjian iklim Paris karena Chili yakin perubahan iklim adalah hal nyata. [em/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG