Seorang pelaku serangan bom bunuh diri beraksi di tengah kerumunan orang yang berada di luar sebuah restoran di kota Manbij, Suriah Utara, menewaskan empat warga Amerika. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang akan terjadi begitu pasukan Amerika ditarik keluar Suriah selamanya,
ISIS segera mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Rabu itu dan menyatakan pelaku adalah salah seorang anggotanya di Suriah yang menarget kelompok patroli Amerika dan pasukan koalisi.
Dokter di Manbij mengatakan kepada VOA, dua tentara Amerika tewas seketika. Para petinggi di Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Amerika menyatakan, korban cedera segera dilarikan ke berbagai fasilitas medis di Irak.
Dalam pernyataan Rabu malam, militer Amerika menyebutkan seorang pegawai sipil dan seorang kontraktor pertahanan juga tewas dalam serangan itu. Tiga tentara lainnya cedera.
Sebelumnya, seorang juru bicara pasukan Amerika menyatakan orang-orang Amerika itu sedang mengadakan patroli rutin sewaktu serangan terjadi.
Video dan foto-foto di lokasi setelah serangan itu memperlihatkan mayat-mayat di tanah dan tembok-tembok yang berlumuran darah. Para saksi mata di lokasi kejadian menyatakan serangan itu berlangsung di dekat sebuah restoran yang sering digunakan tentara Amerika untuk bertemu mitra koalisi mereka.
Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan sedikitnya 10 warga sipil tewas dalam serangan itu, bersama dengan lima pejuang dukungan Amerika.
Penjabat menteri pertahanan Amerika Pat Shanahan mengatakan kepada wartawan di Pentagon sebelum pertemuan dengan menteri pertahanan Jepang bahwa perang melawan teroris masih terus berlangsung.
Kabar mengenai serangan itu segera diterima Gedung Putih, di mana Presiden Donald Trump diberi penjelasan mengenai perkembangan yang terjadi. Trump menyerukan penarikan pasukan Amerika dari Suriah bulan lalu, dengan alasan ISIS telah dikalahkan. [uh]