Jajak pendapat dari Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research menemukan mayoritas warga Amerika yang secara teratur melakukan kegiatan sehari-hari sebelum pandemi mengatakan telah kembali mendatangi bar atau restoran, bepergian, dan menghadiri acara langsung seperti menonton film atau pertandingan olah raga.
Setelah menjalani vaksinasi virus corona, warga Amerika, Alicia Walter memutuskan untuk merayakannya dengan melakukan tur ke beberapa stadion bisbol di bagian timur laut Amerika Serikat, untuk menonton pertandingan.
"Ini adalah stadion ke-4 yang mereka kunjungi dalam dua minggu ini. Mereka sangat senang pertandingan bisbol telah diselenggarakan kembali setelah dua tahun ditiadakan," ujar Alicia saat ditemui Associated Press di luar stadion National Parks di Washington, D.C.
Namun, 34 persen warga Amerika merasakan bahwa pencabutan pembatasan di daerah mereka dilakukan terlalu cepat, sementara 27 persen warga mengatakan bahwa restriksi ini dicabut kurang cepat. Sekitar 4 dari 10 warga mengatakan tingkat kecepatan pembukaan kembali telah dilakukan dengan benar.
"Kami senang dengan tingkat kecepatan pembukaan kembali ini, di mana masih ada pilihan untuk menjaga jarak antar sesama dan menggunakan masker jika kami mau. Menurut saya ini adalah keseimbangan yang baik antara terlalu cepat dan tidak terlalu cepat," kata Alicia.
Warga Washington, D.C., Brooklyn Scott mengatakan, ia masih berusaha memikirkan gagasan bahwa kini aman untuk kembali ke publik, sementara pandemi masih berlangsung.
"Saya tidak mau bilang bahwa semuanya baik-baik saja, karena kita masih belum tahu. Sebagian orang masih tertular COVID-19 dan penyakit ini belum hilang hanya karena kegiatan telah berlangsung kembali," kata Brooklyn.
Munculnya vaksin virus corona telah membantu memperlambat tingkat infeksi dan kematian, yang memungkinkan perekonomian negara dan lokal untuk buka kembali dan mengajak warga Amerika untuk kembali ke melakukan aktivitas yang mereka pernah nikmati.
Bulan Mei lalu, pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) menganjurkan bahwa warga Amerika yang telah divaksinasi tidak perlu lagi menggunakan masker di sebagian besar kegiatan, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Data terakhir dari CDC menunjukkan, 53 persen warga Amerika, di mana 65 persen diantaranya adalah warga berusia 18 tahun ke atas, telah menerima sedikitnya satu dosis vaksinasi COVID-19.
Menurut jajak pendapat AP-NORC yang sama, banyak warga Amerika yang masih mengikuti tindakan pencegahan, namun tingkatnya kini menurun secara signifikan sejak beberapa bulan lalu.
"Saya mungkin masih akan menggunakan masker, karena sudah terbiasa jika berada di dekan orang lain atau ketika antre atau pergi ke restoran. Namun, saya sudah mulai merasa nyaman walau agak aneh rasanya. Saya senang bisa melihat wajah-wajah orang lagi," kata Alicia.
Bagi Phyllis Scripsick, warga negara bagian Michigan, tidak memakai masker akan terasa berbeda. "Saya masih enggan untuk berkumpul bersama orang banyak. Saya masih akan terus mengikuti langkah-langkah pencegahan seperti mencuci tangan," ujarnya.
David Storey yang tinggal di negara bagian Virginia mengatakan, walau masih ragu, ia akan mencoba untuk pergi ke restoran, makan di luar, dan mencoba melanjutkan aktivitasnya, seperti pergi ke tempat kebugaran dan berusaha percaya kepada vaksin. "Supaya aman, saya masih akan terus memakai masker secara berkala," komentarnya.
Lain halnya dengan David, Phyllis yang mengatakan masih belum kembali ke tempat kebugaran, meskipun ingin. Keraguan melandanya dan ia masih berusaha untuk menguatkan mentalnya.
Cara orang Amerika beraktivitas sehari-hari berubah seketika saat COVID-19 menyebar di AS pada awal 2020.
Mengikuti anjuran dari pejabat kesehatan dan pemerintah, warga mengisolasi diri di rumah masing-masing, baik sendiri atau bersama keluarga, untuk menghindari paparan virus yang telah menjangkiti lebih dari 33 juta orang dan menewaskan 600 ribu orang di Amerika Serikat. [di/jm]