Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pada Kamis (2/11) bahwa 20 warga negara Australia telah dievakuasi dari Gaza pada Rabu melalui penyeberangan Rafah dan ke Mesir.
Tiga orang lainnya yang terdaftar di departemen tersebut, yang merupakan penduduk tetap Australia atau anggota keluarga dekat warga Australia, juga telah menyeberang, kata Wong.
Ke-65 warga negara dan mereka yang memiliki status penduduk tetap Australia -- bersama kerabat dekat mereka -- masih belum dievakuasi.
Wong berusaha meyakinkan mereka yang masih tertinggal bahwa Australia akan terus mendorong keluarnya mereka dari Gaza dengan aman.
Wong juga mengulangi seruannya untuk jeda kemanusiaan dalam pertempuran itu agar pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar dapat menjangkau orang-orang yang membutuhkan.
Ia mengatakan kepada wartawan di Adelaide bahwa komunitas internasional “tidak akan menerima kematian warga sipil yang terus terjadi.”
Wong mengatakan, “Jadi ketika teman-teman Israel mendesak Israel untuk menahan diri, ketika teman-teman Israel mendesak Israel untuk melindungi nyawa warga sipil, penting bagi Israel untuk mendengarkan. Ini penting bagi keamanan Israel sendiri, yang menghadapi risiko besar.”
Korban tewas warga Palestina dalam perang Israel-Hamas telah mencapai 8.805 orang, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
Di Tepi Barat yang diduduki, 130 warga Palestina tewas dalam kekerasan dan serangan Israel.
Lebih dari 1.400 orang di Israel telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil yang tewas dalam serangan awal Hamas pada tanggal 7 Oktober yang memulai pertempuran tersebut.
Selain itu, sekitar 240 sandera dibawa dari Israel ke Gaza oleh kelompok militan tersebut.
Salah satu tawanan, seorang tentara perempuan Israel, diselamatkan dalam operasi pasukan khusus. [ab/uh]
Forum