Tautan-tautan Akses

Warga China Salahkan Kesehatan Mental Setelah Serangan Mematikan Kedua


Para orang tua berkumpul di gerbang masuk Sekolah Dasar Afiliasi No. 1 Beijing dari Sekolah Normal Xuanwu setelah serangan di Beijing, China, Selasa, 8 Januari 2019. (Foto: AP)
Para orang tua berkumpul di gerbang masuk Sekolah Dasar Afiliasi No. 1 Beijing dari Sekolah Normal Xuanwu setelah serangan di Beijing, China, Selasa, 8 Januari 2019. (Foto: AP)

Penduduk Kota Wuxi, China, Zhu, mengatakan "terlalu banyak perilaku anti-sosial dan kekerasan” akhir-akhir ini. Dia menambahkan bahwa tekanan ekonomi telah mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.

Warga China di Kota Wuxi, China, pada Minggu (17/11) meminta pihak berwenang agar berbuat lebih banyak guna menolong orang-orang setelah sebuah penikaman sehari sebelumnya menewaskan delapan orang dan melukai 14 lainnya.

Menurut polisi setempat, tersangka, seorang pria berusia 21 tahun dan mantan mahasiswa di Sekolah Tinggi Seni dan Teknologi Kejuruan Wuxi di Yixing, melakukan aksi penikaman mematikan pada Sabtu (16/11) setelah marah karena tidak mendapatkan ijazah kelulusan dan gagal dalam sebuah ujian. Dia ditangkap di tempat kejadian dan mengakui perbuatannya.

Penduduk setempat, Zhu, mengatakan "terlalu banyak perilaku anti-sosial dan kekerasan” akhir-akhir ini. Dia juga menambahkan bahwa tekanan ekonomi telah mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.

Sementara itu, Zhang Xuewen, yang sedang berkunjung ke Wuxi dalam rangka perjalanan bisnis, memperkirakan akan ada serangan lain seperti ini dan berharap pihak berwenang dapat berbuat lebih banyak untuk membantu masyarakat.

Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan paling mematikan di negara itu dalam satu dekade terakhir di kota selatan Zhuhai pada Senin (11/11), ketika seorang pria berusia 62 tahun yang telah didakwa, menabrakkan mobilnya ke kerumunan orang di luar stadion olahraga, menewaskan 35 orang dan melukai 43 lainnya. [my/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG