Warga desa yang telah meninggalkan kawasan gunung berapi, Gunung Agung, di Bali mengatakan bahwa mereka menyerah dengan keadaan sulit dan hanya bisa berdoa agar terhindar dari letusan.
Pada Selasa pagi (26/9), lebih dari 57.000 orang telah meninggalkan zona bahaya tinggi yang mencakup tempat-tempat yang membentang sejauh 12 kilometer dari kawah gunung.
Kadek Karma, salah seorang warga yang meninggalkan desanya yang terletak sekitar enam kilometer dari gunung berapi itu mengatakan kepada Associated Press, “Saya masih merasa ingin pulang karena saya meninggalkan bunga dan tanaman cabai yang sudah siap panen.” Petani berusia 31 tahun itu menambahkan, “Saya hanya bisa menyerah pada nasib.”
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan ratusan getaran setiap hari dari gunung berapi itu mengisyaratkan bahwa magma sedang bergerak ke permukaan dan letusan sangat mungkin terjadi.
Gunung Agung terakhir meletus pada tahun 1963, menewaskan sekitar 1.100 orang. [gp]
