HONG KONG —
Di bawah guyuran hujan deras di kota di mana Snowden tetap bersembunyi, ratusan penduduk Hong Kong, ekspatriat dan wisatawan berbaris ke Konsulat Amerika.
Peserta menyampaikan surat kepada Konjen Amerika Stephen Young, mengutuk pengintaian kegiatan internet oleh pemerintah Amerika seperti diungkap mantan konsultan keamanan yang meninggalkan Hawaii tanggal 20 Mei.
Wakil Persatuan Guru Tsui Hon-kwong membandingkan kasus Snowden dengan pembangkang China, Shi Tao.
Tsui mengatakan, "Tahun 2004, Shi Tao membocorkan dan memberitahu dunia bahwa pemerintah China telah memberi instruksi rahasia kepada semua wartawan di China bahwa tidak ada yang boleh dilaporkan mengenai peringatan 4 Juni yaitu penumpasan demonstran di Lapangan Tiananmen, Beijing tahun 1989. Pemerintah China mendapat namanya dari Yahoo. Banyak warga Amerika mendukung Shi Tao. Menurut saya, kini giliran kami mendukung warga Amerika ini yang sedang mengalami cobaan yang sama."
Snowden baru-baru ini mengatakan kepada suratkabar Hong Kong bahwa Amerika sudah sejak tahun 2009 meretas target-target di Hong Kong maupun daratan China.
Charles Mok, anggota DPR dan pakar teknologi informasi, mengatakan pengungkapan Snowden berisiko memungkinkan China melegitimasi program Great Firewall-nya maupun program pengintaian lain terhadap dunia maya, di dalam dan di luar China.
"Saya berharap pada akhirnya kita tidak akan melihat orang-orang membenarkan rezim totaliter mengintai warga mereka sendiri, hanya karena Amerika melakukannya. Saya tidak menyangkal perlu ada keamanan tertentu dan pengintaian yang perlu dilanjutkan, tetapi di mana kita mencapai keseimbangan dan apa tingkat yang tepat untuk transparansi?," ujar Charles Mok.
Begitu pawai selesai, pemimpin Hong Kong yang ditunjuk China, Leung Chun-ying, merilis pernyataan yang menjanjikan pemerintahnya akan menangani kasus Snowden sesuai hukum setempat.
Sementara direktur Biro Investigasi Federal Amerika (FBI), Robert Mueller, bertekad mengambil tindakan cepat terhadap Snowden, sejauh ini Amerika belum melakukan proses pengadilan untuk mengekstradisi pemuda berusia 29 tahun yang membongkar program rahasia itu. Sepekan ini, kepada anggota Kongres, Mueller mengatakan, investigasi kriminal telah dilakukan terhadap kasus itu, yang ia katakan sebagai pukulan bagi keamanan nasional Amerika.
Peserta menyampaikan surat kepada Konjen Amerika Stephen Young, mengutuk pengintaian kegiatan internet oleh pemerintah Amerika seperti diungkap mantan konsultan keamanan yang meninggalkan Hawaii tanggal 20 Mei.
Wakil Persatuan Guru Tsui Hon-kwong membandingkan kasus Snowden dengan pembangkang China, Shi Tao.
Tsui mengatakan, "Tahun 2004, Shi Tao membocorkan dan memberitahu dunia bahwa pemerintah China telah memberi instruksi rahasia kepada semua wartawan di China bahwa tidak ada yang boleh dilaporkan mengenai peringatan 4 Juni yaitu penumpasan demonstran di Lapangan Tiananmen, Beijing tahun 1989. Pemerintah China mendapat namanya dari Yahoo. Banyak warga Amerika mendukung Shi Tao. Menurut saya, kini giliran kami mendukung warga Amerika ini yang sedang mengalami cobaan yang sama."
Snowden baru-baru ini mengatakan kepada suratkabar Hong Kong bahwa Amerika sudah sejak tahun 2009 meretas target-target di Hong Kong maupun daratan China.
Charles Mok, anggota DPR dan pakar teknologi informasi, mengatakan pengungkapan Snowden berisiko memungkinkan China melegitimasi program Great Firewall-nya maupun program pengintaian lain terhadap dunia maya, di dalam dan di luar China.
"Saya berharap pada akhirnya kita tidak akan melihat orang-orang membenarkan rezim totaliter mengintai warga mereka sendiri, hanya karena Amerika melakukannya. Saya tidak menyangkal perlu ada keamanan tertentu dan pengintaian yang perlu dilanjutkan, tetapi di mana kita mencapai keseimbangan dan apa tingkat yang tepat untuk transparansi?," ujar Charles Mok.
Begitu pawai selesai, pemimpin Hong Kong yang ditunjuk China, Leung Chun-ying, merilis pernyataan yang menjanjikan pemerintahnya akan menangani kasus Snowden sesuai hukum setempat.
Sementara direktur Biro Investigasi Federal Amerika (FBI), Robert Mueller, bertekad mengambil tindakan cepat terhadap Snowden, sejauh ini Amerika belum melakukan proses pengadilan untuk mengekstradisi pemuda berusia 29 tahun yang membongkar program rahasia itu. Sepekan ini, kepada anggota Kongres, Mueller mengatakan, investigasi kriminal telah dilakukan terhadap kasus itu, yang ia katakan sebagai pukulan bagi keamanan nasional Amerika.