Sekolah-sekolah dan bisnis-bisnis di Karachi dinyatakan tutup dalam hari berkabung, Senin (4/3) untuk menghormati korban yang tewas akibat ledakan bom mobil di luar sebuah masjid, Minggu (3/3).
Ledakan tersebut terjadi saat jemaah pulang dari sembahyang Maghrib di daerah kediaman yang didominasi minoritas Muslim Syiah. Insiden tersebut telah menewaskan 45 orang dan melukai sekitar 150 lainnya.
Beberapa bangunan terbakar dan banyak warga terkurung di bawah reruntuhan bangunan yang rubuh. Wanita dan anak-anak terdapat di antara yang cedera.
Polisi Pervez Ahmad mengatakan bahan kimia yang digunakan dalam ledakan itu memicu terjadinya kebakaran dan menyebarkan kehancuran di wilayah tersebut.
Belum ada yang telah mengaku bertanggung jawab, tetapi militan Muslim Sunni yang berhubungan dengan al-Qaida dan Taliban sering menyerang tetangga mereka umat Shiah di seluruh Pakistan, terutama di Karachi.
Menurut Komisi HAM independen Pakistan, sedikitnya 2.284 orang telah tewas dalam kekerasan antar-suku, antar golongan agama dan politik tahun lalu di Karachi.
Ledakan tersebut terjadi saat jemaah pulang dari sembahyang Maghrib di daerah kediaman yang didominasi minoritas Muslim Syiah. Insiden tersebut telah menewaskan 45 orang dan melukai sekitar 150 lainnya.
Beberapa bangunan terbakar dan banyak warga terkurung di bawah reruntuhan bangunan yang rubuh. Wanita dan anak-anak terdapat di antara yang cedera.
Polisi Pervez Ahmad mengatakan bahan kimia yang digunakan dalam ledakan itu memicu terjadinya kebakaran dan menyebarkan kehancuran di wilayah tersebut.
Belum ada yang telah mengaku bertanggung jawab, tetapi militan Muslim Sunni yang berhubungan dengan al-Qaida dan Taliban sering menyerang tetangga mereka umat Shiah di seluruh Pakistan, terutama di Karachi.
Menurut Komisi HAM independen Pakistan, sedikitnya 2.284 orang telah tewas dalam kekerasan antar-suku, antar golongan agama dan politik tahun lalu di Karachi.