Warga negara Israel keturunan Arab melangsungkan aksi mogok umum dan protes menyusul terjadinya serangkaian aksi kekerasan mematikan terhadap komunitas mereka di negara itu.
Para pemimpin keturunan Arab di tingkat daerah dan nasional menyerukan aksi mogok Kamis (3/10) itu. Para anggota baru parlemen keturunan Arab menolak menghadiri acara pelantikan mereka, yang berlangsung pada hari yang sama, untuk menunjukkan solidaritas.
Polisi mengatakan, pada tahun ini sudah terjadi lebih dari 70 pembunuhan terhadap warga keturunan Arab, hampir sebanyak yang terjadi pada 2018.
Sebelumnya pekan ini, dua bersaudara tewas dan seorang lainnya terluka dalam perkelahian yang melibatkan senjata api dan pisau di kota Majd al-Krum.
Para pemimpin Arab mengatakan, pihak berwenang Israel tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan kekerasan terhadap kelompok minoritas.
Polisi mengatakan mereka telah menyita 4.000 senjata dan menangkap 2.800 orang tahun ini. Mereka mengimbau agar para tokoh masyarakat berbuat lebih banyak untuk meredakan ketegangan. [ab/uh]