Tautan-tautan Akses

Warga Mongolia Ikuti Pemilu di Tengah Kekhawatiran soal Korupsi


Seorang perempuan melihat poster calon peserta pemilu parlemen di jalan Ulaanbaatar, 25 Juni 2024, menjelang pemilu 28 Juni. (Hector RETAMAL / AFP)
Seorang perempuan melihat poster calon peserta pemilu parlemen di jalan Ulaanbaatar, 25 Juni 2024, menjelang pemilu 28 Juni. (Hector RETAMAL / AFP)

Warga Mongolia akan mendatangi tempat pemungutan suara, Jumat (28/6) untuk pemilu parlemen, dengan partai yang berkuasa diperkirakan akan mempertahankan suara mayoritasnya, meskipun para pemilih merasa lelah dengan korupsi dan khawatir terkait inflasi serta keadaan ekonomi.

Rakyat di negara berpenduduk 3,4 juta yang luas dan tingkat kepadatan rendah ini akan memilih 126 anggota Negara Agung Khural, sebuah lembaga demokrasi di negara yang dikelilingi kekuatan otoritarian, China dan Rusia.

Jalan-jalan di seluruh ibu kota Ulaanbaatar dihiasi dengan poster warna-warni yang cerah yang mengiklankan para kandidat dari seluruh spektrum politik, dari liberal yang pro pasar hingga nasionalis garis keras, pebisnis populis dan aktivis lingkungan.

Para analis secara luas memperkirakan Partai Rakyat Mongolia yang berkuasa dipimpin oleh Perdana Menteri Luvsannamsrain Oyun-Erdene, akan mempertahankan mayoritasnya yang telah dipegang sejak 2016, yang memberinya kesempatan memerintah negara kaya sumber daya alam itu untuk empat tahun ke depan.

Keberhasilan partai ini sebagian besar disebabkan oleh tambang batu bara yang berkembang pesat, yang mendorong pertumbuhan dua digit dan meningkatkan secara dramatis standar hidup banyak warga Mongolia, kata para analis.

Namun hal ini tidak mencerminkan frustasi yang mendalam karena keadaan ekonomi, yang terpukul oleh inflasi dua digit selama dua tahun – yang masih sangat tinggi yaitu sebesar tujuh persen – begitu juga apa yang dilihat sebagai korupsi yang meluas.

Pada Minggu, di tengah pengeras suara yang meraung di tengah kampanye partai yang berkuasa di Taman Nasional pusat kota Ulaanbaatar, pensiunan penambang Tumurkhuyag Bayanmunkh, mengeluh bahwa semua politisi “sama saja”.

“Parlemen penuh dengan orang kata yang menjanjikan perubahan dan peningkatan, tetapi mereka melupakan kami sehari kemudian,” kata Bayanmunkh yang datang bersama cucunya, kepada AFP. [ns/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG