Tautan-tautan Akses

Warga Negara Baru Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS


Seorang perempuan tampak mencium anaknya setelah ia mengikuti proses pengambilan sumpah menjadi warga negara AS dalam upacara naturalisasi yang digelar di Perpustakaan Umum New York di Kota New York, pada 2 Juli 2024. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
Seorang perempuan tampak mencium anaknya setelah ia mengikuti proses pengambilan sumpah menjadi warga negara AS dalam upacara naturalisasi yang digelar di Perpustakaan Umum New York di Kota New York, pada 2 Juli 2024. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)

Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, yang diperingati setiap tanggal 4 Juli, tahun ini memiliki arti khusus bagi ratusan warga negara AS yang baru diambil sumpahnya.

Hampir 190 upacara naturalisasi berlangsung pada minggu ini ketika AS merayakan ulang tahun ke-248.

Momen tersebut merupakan hari yang emosional ketika upacara naturalisasi berlangsung di Los Angeles dan New York City pada Selasa (2/7). Bagi sebagian orang, salah satu pendorong mereka untuk menjadi warga negara adalah agar dapat menggunakan hak pilih dalam pilpres tahun ini.

Upacara naturalisasi diikuti penduduk dari beberapa negara di seluruh dunia. Sebagian dari mereka menunggu hampir 20 tahun untuk menjadi warga negara AS.

Salah seorang dari mereka yang mengikuti upacara itu adalah Elvira Gonzalez, kelahiran Meksiko, yang mengaku siap memberikan suaranya dalam pemilihan presiden pada November mendatang setelah resmi menjadi warga negara AS.

“Perekonomian kita sangat buruk. Saya merasa dua tahun terakhir ini, saya belum melihat ada perubahan. Segalanya tampak menjadi lebih buruk. Saya hanya ingin itu berubah,” ujarnya.

Warga lainnya adalah Edgar Velasquez, yang bermigrasi dari El Salvador ketika ia masih muda dan termasuk di antara 71 orang yang dinaturalisasi dalam upacara di Kapal Perang Iowa yang bersejarah. Ia mengaku tidak bisa berkata-kata sepanjang upacara. “Saya merasa seperti bebas. Meskipun saya bebas ketika sampai di sini. Tetapi sekarang saya merasa, oke, saya merasakan kebebasan,” katanya.

Di Perpustakaan Umum New York, kelompok lain juga mengucapkan Sumpah Kesetiaan kepada AS. Di antara yang diambil sumpahnya pada hari itu adalah Nisha Nambiar. Ia mengatakan dia masih ragu-ragu tetapi condong memilih Partai Demokrat dalam pilpres mendatang.

“Inflasi dan pengangguran. Menurut saya ini adalah dua bidang yang sangat penting secara internal. Jika melihat secara eksternal, semua konflik yang kita dengar, menurut saya, kita juga perlu memiliki pendirian yang kuat mengenai isu itu.” [ka/ns]

Forum

XS
SM
MD
LG