Pertumbuhan lapangan kerja di Nevada adalah yang terendah di Amerika pada tahun 2009. Tapi ekonomi kini mulai pulih dan banyak warga merasa optimistis tentang siapa yang akan menjadi presiden berikutnya.
Tulang punggung industri kasino di Las Vegas adalah Serikat Pekerja Kuliner.
“Saya membersihkan mesin-mesin jackpot dan toilet umum, memunguti gelas pecah, dan membersihkan minuman yang tumpah,” kata Cynthia Salcido, anggota serikat pekerja yang menjadi pendukung Hillary Clinton kepada VOA.
Cynthia Salcido dan para anggota serikat pekerja membuat rencana untuk memastikan suara mereka didengar ketika semua mata dan telinga diarahkan ke Las Vegas untuk debat terakhir calon presiden.
"Ini pemilihan yang sulit tapi saya cukup optimistis dengan Hillary. Mudah-mudahan jika dia menang kita akan memiliki presiden perempuan pertama di Amerika,” kata Cynthia Salcido, suporter Clinton.
Salcido memiliki dua anak perempuan, salah satunya bernama Hillary. Ia mengatakan, sebagai seorang ibu tanpa suami, seringkali sulit baginya untuk mencukupkan penghasilannya, tapi keadaan demikian bisa lebih buruk. Lebih banyak wisatawan mulai berdatangan sejak masa resesi ketika Las Vegas terpukul keras, kata Dr. Robert Lang, guru besar kebijakan publik di University of Nevada.
“Las Vegas bergantung pada industri pariwisata dan ketika masa jaya itu berakhir pada dekade terakhir dan orang tidak lagi dengan bebas membelanjakan uang untuk konsumerisme maka keterpurukan itu terjadi, dan itu terjadi lebih parah di sini. Kami kehilangan banyak lapangan kerja, terutama dalam sektor konstruksi yang hingga kini belum benar-benar pulih,” ujarnya.
Tetapi Profesor Lang mengatakan sektor pariwisata kini kembali berkembang pesat. Sebuah mal di dekat arena judi kasino bisa dijadikan contoh indikasi tentang bagaimana usaha kecil seperti Toko Flip Flop berkembang pesat.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, toko yang menjual berbagai bahan untuk membuat kerajinan ini berkembang menjadi dua lokasi di Las Vegas dan kini mencari lebih banyak karyawan.
“Kami memiliki 20 karyawan tapi usaha kami terus berkembang. Terutama di mal ini kami telah melihat banyak bisnis baru yang berdatangan dari seluruh dunia dan Amerika Serikat,” kata Shauna Fisk, pemilik toko itu.
Pasar perumahan di Nevada juga mulai bangkit kembali.
“Sekarang kami benar-benar menyaksikan munculnya kembali para pembeli yang dulu pernah kehilangan rumah mereka. Mereka benar-benar mendapat persetujuan KPR dan bisa kembali meraih impian Amerika, yakni kepemilikan rumah,” kata Scott Beaudry dari Asosiasi Realtor Las Vegas Raya.
Misalnya, Marsala Hottot, kini sedang mencari rumah baru. Ia mengatakan ekonomi merupakan isu besar baginya ketika ia memilih seorang presiden.
“Saya sebenarnya tidak menyukai kedua calon, tetapi idealnya saya menginginkan calon yang akan membuat dan memusatkan perhatian untuk membuat negara ini dan ekonominya stabil,” kata Marsala.
Ekonomi juga merupakan salah satu isu utama bagi Luis Espinosa yang menentukan siapa yang hendak dipilihnya menjadi presiden.
“Saya kira Trump adalah pilihan yang lebih baik. Secara pribadi saya kira semakin serakah seorang pengusaha maka semakin banyak pula uang yang diinginkan. Akal sehat saya mengatakan dia akan membuka lebih banyak bisnis. Lebih banyak bisnis yang dibuka akan mempekerjakan lebih banyak orang,” kata Luis Espinosa, pendukung Trump.
Profesor Lang mengatakan sekitar 10 persen pemilih Nevada belum menentukan pilihan atau akan memberikan suara kepada kandidat ketiga. Dia mengatakan dengan upaya serikat buruh yang kuat untuk mengajak warga Demokrat menggunakan hak pilih mereka, lebih banyak orang di negara bagian itu mungkin akan memilih Clinton pada hari pemilihan.
Tetapi tidak ada orang yang berani membuat prediksi yang nyata, karena, seperti dikatakan oleh Profesor Lang, pemilu kali ini sangat tidak bisa diprediksi. [lt/uh]