Ratusan orang Palestina berunjuk rasa di Gaza pada hari Minggu untuk menyerukan diakhirinya perpecahan internal Palestina dan krisis kekuasaan yang berkepanjangan di wilayah kantong itu selama 16 tahun ini.
Para demonstran berpawai di Kota Gaza, kota Khan Younis di bagian selatan dan berbagai lokasi lainnya, seraya meneriakkan “Sungguh memalukan” dan di salah satu tempat mereka membakar bendera Hamas, sebelum polisi masuk dan membubarkan protes.
Polisi menghancurkan ponsel orang-orang yang memfilmkan protes itu dan para saksi mata mengatakan ada beberapa orang ditangkap. Demonstrasi itu diorganisir oleh gerakan akar rumput online yang disebut alvirus alsakher atau “virus mengejek.”
Hamas memerintah di Gaza dengan tangan besi, melarang sebagian besar demonstrasi dan dengan cepat memadamkan unjuk perbedaan pendapat publik.
Kelompok militan Islam itu merebut kekuasaan atas Gaza pada tahun 2007 dari pasukan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang mendorong Mesir dan Israel untuk memberlakukan blokade yang melumpuhkan di wilayah tersebut.
Israel mengatakan penutupan itu diperlukan untuk mencegah Hamas, yang tidak mengakui hak Israel untuk eksis, membangun kemampuan militernya.
Penutupan itu telah menghancurkan ekonomi Gaza, membuat pengangguran melonjak tinggi dan menyebabkan seringnya pemadaman listrik.
Di Mesir, pertemuan antara faksi-faksi Palestina, yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas dan dihadiri oleh Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, dan faksi-faksi lainnya berakhir tanpa hasil.
Abbas dan Haniyeh tidak dapat memperbaiki keretakan hubungan mereka sejak 2007, sewaktu Hamas, yang menentang kesepakatan perdamaian dengan Israel, merebut Jalur Gaza. Otoritas Palestina pimpinan Abbas yang didukung Barat masih dominan di Tepi Barat yang diduduki Israel. [uh/ab]
Forum