Mata dunia kini sedang mengarah ke Swedia. Negara tersebut tidak menerapkan langkah-langkah signifikan untuk menghentikan perebakan virus corona.
Pakar epidemiologis di Badan Urusan Kesehatan Publik Swedia, Anders Tegnell, tidak menyarankan isolasi tetapi mendorong setiap individu untuk waspada. Ia yakin pendekatan itu akan membuat Swedia secara perlahan-lahan membangun kekebalan tubuh. Tegnell dan para pendukungnya yakin ini pendekatan yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat.
Ada lebih dari 15 ribu orang yang terjangkit Covid-19 di Swedia, tetapi jumlah kematian kurang dari dua ribu orang. Hal ini mengisyaratkan bahwa banyak orang di Swedia terjangkit virus itu tanpa menyadarinya.
Badan Urusan Kesehatan Publik Swedia mengatakan sejumlah tes baru-baru ini pada mereka yang ingin menyumbangkan darah menunjukkan bahwa 11 dari 100 orang mengembangkan antibodi terhadap virus corona. Satu kajian memperkiran bahwa pada 1 Mei nanti akan ada sekitar 600 ribu orang di ibukota Stockholm yang ertular virus corona.
Pertanyaannya adalah berapa banyak yang akan jatuh sakit dan meninggal? Para kritikus mengatakan warga lansia akan menjadi korban terbesar strategi ini. Sedikitnya sepertiga dari mereka yang meninggal di Swedia adalah lansia yang tinggal di rumah-rumah jompo. [em/ft]