Tautan-tautan Akses

Warga Yahudi New York Tuntut Gencatan Senjata di Gaza


Sejumlah aktivis Yahudi di New York menuntut pemberlakuan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam aksi di area patunmg Liberty di New York, pada 6 November 2023. (Foto: Handout/Jewish Voice for Peace/AFP)
Sejumlah aktivis Yahudi di New York menuntut pemberlakuan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam aksi di area patunmg Liberty di New York, pada 6 November 2023. (Foto: Handout/Jewish Voice for Peace/AFP)

Ratusan aktivis Yahudi Amerika Serikat melakukan aksi damai dengan menduduki area Patung Liberty di New York pada Senin (6/11) untuk menuntut gencatan senjata oleh Israel dan penghentian “pemboman genosida” terhadap warga sipil di Gaza.

Dengan mengenakan kaos hitam bertuliskan slogan-slogan seperti “Yahudi menuntut gencatan senjata sekarang” atau “Bukan atas nama kami,” para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan, “Seluruh dunia menyaksikan” dan “Rakyat Palestina harus bebas” di kaki patung ikonik di New York itu.

Patung tembaga raksasa itu terletak di Pulau Liberty di pintu masuk Pelabuhan New York.

“Kata-kata terkenal nenek moyang Yahudi kami, Emma Lazarus, yang terukir di monumen ini mendorong kami untuk mengambil tindakan mendukung warga Palestina di Gaza yang ingin bernapas lega,” kata Jay Saper dari “Suara Yahudi untuk Peramaian” (Jewish Voice for Peace/JVP), penyelenggara pertemuan tersebut, dalam sebuah pernyataan. Emma Lazarus adalah aktivis abad ke-19 yang membantu pengungsi Yahudi yang melarikan diri ke New York dari Eropa.

Pernyataan tersebut mengutip puisi Lazarus “New Colossus,” yang diukir di dasar patung sebagai syair untuk imigran ke AS. Peserta unjuk rasa dari Institute for Middle East Understanding menuntut “diakhirinya pemboman genosida Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza.”

“Selama rakyat Gaza berteriak, kami perlu berteriak lebih keras, tidak peduli siapa yang mencoba membungkam kita,” kata fotografer Nan Goldin, yang berdiri di samping beberapa pejabat terpilih setempat, beberapa di antaranya memiliki akar kuat dalam politik kiri.

Kota New York, yang terkenal sebagai tempat berkumpulnya para migran, selama sebulan terakhir telah diguncang oleh demonstrasi pro-Israel dan pro-Palestina yang saling bersaing.

Kota tersebut adalah rumah bagi sekitar dua juta orang Yahudi dan ratusan ribu Muslim, dan sejauh ini kota itu terhindar dari kekerasan apa pun terkait dengan konflik Israel-Hamas, meskipun ketegangan masih terlihat jelas di tempat-tempat tertentu seperti di sejumlah universitas. [lt/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG