Wartawan harian Washington Post, Jason Rezaian mengatakan interaksinya dengan orang lain sangat dibatasi dan ia disekap dalam sel isolasi selama 49 hari selagi 18 bulan meringkuk di penjara Iran.
Rezaian adalah satu dari empat orang Amerika dibebaskan hari Sabtu (16/1) sebagai bagian dari tukar menukar narapidana dengan Iran yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan perjanjian nuklir.
Dia bertemu tatap muka dengan redaktur senior Washington Post di rumah sakit Jerman, di mana ia menjalani pemulihan kesehatan sebelum kembali ke Amerika.
Rezaian ditangkap tahun 2014 dan dituduh sebagai mata-mata – tuduhan yang oleh Washington Pos dan pemerintahan Obama disebut tidak masuk akal. Dia dijatuhi hukuman penjara untuk waktu yang tidak diungkapkan setelah diadili di pengadilan tertutup di mana ia tidak diberi kesempatan untuk melakukan pembelaan.
Rezaian mengatakan ia menghabiskan sebagian besar waktunya dalam tahanan Pengawal Revolusi Iran – angkatan kemiliteran yang terkait dengan pemimpin agama garis keras. Ia ditahan di sebuah ruangan kecil tanpa kasur, dan mengatakan satu-satunya gerak badan baginya hanyalah berjalan di halaman penjara.
Dia dirawat di rumah sakit tiga kali karena infeksi mata dan pangkal paha kronis.
Rezaian mengatakan beberapa jam terakhirnya dalam tahanan Iran adalah yang paling mencemaskan. Ia menambahkan tidak ada kepastian mengenai keberangkatannya dari Iran dan penyerahan dirinya kepada pejabat Swiss hingga menit-menit terakhir, dan ia cemas pembebasannya akan dibatalkan.
Warga AS lainnya yang juga bertemu dengan keluarga hari Senin untuk pertama kalinya sejak pembebasannya dari Iran adalah mantan Marinir Amerika Amir Hekmati. Kakak ipar, saudara perempuannya, dan anggota Kongres Michigan, Daniel Kildee mengunjungi Hekmati di sebuah rumah sakit Jerman.
Hekmati, seorang warganegara Amerika keturunan Iran, ditangkap pada tahun 2011 atas tuduhan mata-mata saat mengunjungi neneknya.
Seorang pendeta Amerika, Saeed Abedini - yang dipenjara pada tahun 2012 karena menyebarkan agama Kristen, dan Nosratollah Khosravi-Roodsari - yang alasan keberadaannya di Iran masih belum jelas - juga dibebaskan hari Sabtu.
Matius Trevithick, yang ditahan di Iran bulan lalu atas tuduhan yang tidak pernah diungkapkan, dibebaskan dalam kesepakatan yang terpisah dari empat orang Amerika lainnya.
Sebagai imbalan untuk membebaskan empat warga Amerika, Presiden Barack Obama memberikan grasi kepada tujuh warga Iran yang dituduh atau telah dinyatakan bersalah melanggar sanksi perdagangan Amerika terhadap Iran. Tuduhan termasuk mengekspor elektronik militer ke Iran dan meretas komputer.
Pemerintahan Obama juga sepakat untuk membatalkan tuduhan terhadap 14 warga Iran lain di luar Amerika. Tidak ada di antara mereka yang berada dalam tahanan Amerika, dan para pejabat Amerika memutuskan bahwa usaha untuk mengekstradisi mereka tidak akan berhasil. [sp/ds]