The Little Lion ditulis dan diterbitkan oleh sekelompok murid kelas empat sampai lima di SD Long Branch Elementary School. Menerbitkan koran sekolah memberi anak-anak usia 10-11 tahun ini kesempatan untuk meningkatkan kemampuan menulis, berekspresi dan merasakan seperti apa rasanya menjadi wartawan.
Ketika guru Jillian Williams mulai pertemuan mingguan staff Little Lion, setiap siswa diberi topik laporan untuk penerbitan edisi berikutnya koran sekolah yang diberi nama seperti maskot sekolah itu, Long Branch Lion.
Williams mengatakan, "Semua yang dimuat di koran ini berkisar mengenai sekolah kami, Long Branch. Jadi kalau ada artikel mengenai olah raga, maka artikel itu tentang olah raga yang diikuti murid. Kuncinya adalah artikel yang dibuat murid kami. Kami memuat acara-acara penting yang berlangsung di sekolah, seperti malam internasional, jadi salah satu murid menulis mengenai pengalaman dan apa yang mereka lakukan. Kami menulis mengenai piknik, tinjauan buku, hal-hal yang dibaca siswa dan yang mereka anjurkan."
Semira usia 9 tahun, ditugaskan untuk menulis artikel mengenai seorang guru baru di sekolah itu, jadi ia mewawancarai guru tersebut.
"Pertama-tama kami menulis pertanyaan atau mengetiknya lalu kami menanyai mereka. Setelah mereka menjawab pertanyaan, kami tuangkan semuanya dalam satu atau dua paragraf," kata Semira.
Nicholas yang menulis sebuah artikel olah raga pada edisi bulan sebelumnya, sedang mengerjakan kolom "Permainan Matematika".
Nicholas mengatakan, "Kami memuat soal-soal penjumlahan untuk kelas satu dan TK. Perkalian untuk kelas dua dan tiga serta untuk kelas empat dan lima tentang pembagian sehingga bisa dikerjakan pembaca."
Teman sekelasnya Blaire mengatakan menulis untuk koran sekolah itu membuatnya merasa bebas dan kreatif.
"Memberi saya kesempatan untuk menyatakan apa yang saya ingin katakan, mendorong saya untuk membaca koran lebih banyak lagi karena sebelumnya saya menganggap koran hanya untuk orang dewasa, bukan untuk anak-anak, tapi saya sekarang sadar saya keliru," kata Blaire.
Murid-murid Long Branch sebelumnya sudah memproduksi siaran televisi mingguan mengenai berita-berita terkini di sekolah itu. Ditambah koran bulanan Little Lion, tahun ajaran ini, kata Williams, murid-muridnya punya kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan kemampuan baru.
Melihat hasil karya mereka tercetak meningkatkan rasa percaya diri para penulis muda ini.
"Mereka bisa merasa senang kalau menghasilkan sesuatu dari awal sampai akhir yang bisa dilihat pembaca," kata Williams.
Dan mereka bisa merasakan seperti apa rasanya menjadi seorang wartawan.
Jillian Williams dan staff penulisnya berencana untuk terus mengembangkan The Little Lion sambil terus memuat lebih banyak topik setiap bulan dan mendorong lebih banyak murid dan orang tua untuk membaca koran sekolah itu.
Ketika guru Jillian Williams mulai pertemuan mingguan staff Little Lion, setiap siswa diberi topik laporan untuk penerbitan edisi berikutnya koran sekolah yang diberi nama seperti maskot sekolah itu, Long Branch Lion.
Williams mengatakan, "Semua yang dimuat di koran ini berkisar mengenai sekolah kami, Long Branch. Jadi kalau ada artikel mengenai olah raga, maka artikel itu tentang olah raga yang diikuti murid. Kuncinya adalah artikel yang dibuat murid kami. Kami memuat acara-acara penting yang berlangsung di sekolah, seperti malam internasional, jadi salah satu murid menulis mengenai pengalaman dan apa yang mereka lakukan. Kami menulis mengenai piknik, tinjauan buku, hal-hal yang dibaca siswa dan yang mereka anjurkan."
Semira usia 9 tahun, ditugaskan untuk menulis artikel mengenai seorang guru baru di sekolah itu, jadi ia mewawancarai guru tersebut.
"Pertama-tama kami menulis pertanyaan atau mengetiknya lalu kami menanyai mereka. Setelah mereka menjawab pertanyaan, kami tuangkan semuanya dalam satu atau dua paragraf," kata Semira.
Nicholas yang menulis sebuah artikel olah raga pada edisi bulan sebelumnya, sedang mengerjakan kolom "Permainan Matematika".
Nicholas mengatakan, "Kami memuat soal-soal penjumlahan untuk kelas satu dan TK. Perkalian untuk kelas dua dan tiga serta untuk kelas empat dan lima tentang pembagian sehingga bisa dikerjakan pembaca."
Teman sekelasnya Blaire mengatakan menulis untuk koran sekolah itu membuatnya merasa bebas dan kreatif.
"Memberi saya kesempatan untuk menyatakan apa yang saya ingin katakan, mendorong saya untuk membaca koran lebih banyak lagi karena sebelumnya saya menganggap koran hanya untuk orang dewasa, bukan untuk anak-anak, tapi saya sekarang sadar saya keliru," kata Blaire.
Murid-murid Long Branch sebelumnya sudah memproduksi siaran televisi mingguan mengenai berita-berita terkini di sekolah itu. Ditambah koran bulanan Little Lion, tahun ajaran ini, kata Williams, murid-muridnya punya kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan kemampuan baru.
Melihat hasil karya mereka tercetak meningkatkan rasa percaya diri para penulis muda ini.
"Mereka bisa merasa senang kalau menghasilkan sesuatu dari awal sampai akhir yang bisa dilihat pembaca," kata Williams.
Dan mereka bisa merasakan seperti apa rasanya menjadi seorang wartawan.
Jillian Williams dan staff penulisnya berencana untuk terus mengembangkan The Little Lion sambil terus memuat lebih banyak topik setiap bulan dan mendorong lebih banyak murid dan orang tua untuk membaca koran sekolah itu.