Seorang wartawan Somalia yang diculik dengan ancaman senjata hari Sabtu (1/4) mengatakan ia melarikan diri dari penculiknya setelah kendaraan yang mereka gunakan mogok.
Hanad Ali Guled ditemukan Minggu pagi di sebuah peternakan dekat kota Afgoya, 30 kilometer di sebelah barat Mogadishu. Ia mengatakan kendaraan yang digunakan penculiknya mogok ketika mereka berusaha memindahkannya dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Laporan awal menunjukkan ia dibuang di sana oleh para penculiknya tapi Guled mengatakan kepada VOA bahwa ia meloloskan diri. Tangan dan kaki kirinya dirantai ketat, katanya ketika ia dalam tawanan. Ia mengatakan lima kawanan bersenjata terlibat dalam penculikannya.
“Sekitar pukul 1 pagi, kendaraan yang digunakan mogok, tiga orang keluar dari kendaraan dan pergi seperti berusaha mencari bantuan, dua lainnya tetap tinggal bersama saya,” katanya.
Ia mengatakan dua penjaganya kemudian berusaha memperbaiki mobil itu yang memberinya kesempatan untuk meloloskan diri.
“Saya menjatuhkan diri ke kanal di dekatnya dan bersembunyi di sana selama 30 menit,” katanya. Ia menjelaskan bagaimana para penculik itu mencarinya di sisi lain kanal itu, ia kemudian melarikan diri ke arah berlawanan.
Ia ditemukan dengan tangan dan kaki kirinya terikat bersama. Ia mengontak istri yang kemudian memberi kantor media, Goobjoog. Stasiun radio itu kemudian menghubungi polisi di Afgoye yang menemukan dan mengantarkannya ke Mogadishu.
Polisi meminta keterangan dari Guled sebelum ia dibawa ke rumah sakit di kota itu untuk mendapat pemeriksaan medis.
Guled bekerja sebagai produser berita di stasiun radio dan televisi Goobjoog. Ia mengatakan diculik sekitar pukul 8 pagi hari Sabtu oleh lima kawanan bersenjata yang mengenakan seragam tentara pemerintah Somalia setelah berangkat bekerja. Ia mengatakan dua orang yang mengenakan topeng menodongkan pistol pada kepalanya dan membawanya ke sebuah mobil dengan tiga orang bersenjata lainnya sudah berada di mobil itu.
Ia mengatakan awalnya dibawa ke sebuah tempat dimana ia diinterogasi oleh orang-orang bersenjata itu.
“Mereka menanyai pekerjaan, tempat yang saya kunjungi, apakah saya anggota NISA, Badan Keamanan dan Intelijen Nasionalm, berapa lama saya bekerja di media tersebut,” katanya.
Selama interogasi itu, ia mengatakan para penculik menginjak-injaknya beberapa kali. [my/al]