Ada resiko tinggi polio menyebar di Guinea dan Mali yang dilanda Ebola, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin (7/9), setelah seorang anak balita Guinea yang bepergian ke Mali menjadi kasus pertama penyakit yang melumpuhkan tersebut di Guinea selama lebih dari empat tahun terakhir.
Tes awal yang dilakukan oleh pemerintah di ibukota Mali menunjukkan anak berusia 19 bulan tersebut lumpuh pada 20 Juli, tujuh hari sebelum dibawa ke Bamako untuk diobati. Jenis virusnya sama dengan yang ditemukan di Siguiri di kawasan Kankan, Guinea, Agustus 2014.
Kasus polio Mali, disebabkan oleh jenis virus yang dikenal sebagai tipe 2, adalah kemunduran kedua dalam upaya global untuk memberantas polio, setelah dua kasus juga dilaporkan di Ukraina.
"Resiko penyebarannya dianggap tinggi di kedua negara tersebut karena tingkat vaksinasi yang rendah, baik di Mali maupun di Guinea," kata juru bicara WHO Cory Couillard dalam sebuah email yang dikirimkan ke Reuters.
"Kedua negara tersebut telah mengambil langkah-langkah tanggap darurat untuk menghentikan wabah tersebut segera."
Kasus Mali dan Ukraina keduanya merupakan jenis virus vaksin polio turunan, artinya virus tersebut disebarkan oleh orang yang telah diimunisasi vaksin polio oral.
Wabah polio turunan vaksin langka tapi menimbulkan resiko besar di masyarakat di mana sistem kesehatannya rapuh dan cakupan vaksinnya rendah.
Angka-angka yang disediakan WHO menunjukkan cakupan polio Guinea turun dari 63 persen menjadi 42 persen pada tahun 2014, sementara wabah Ebola menyebabkan kekacauan dan memberati sistem kesehatan nasional yang memang sudah lemah. Di Mali, sebaliknya, cakupan vaksinasi polio meningkat 84 persen pada tahun 2014, dari 72-77 persen pada tahun-tahun sebelumnya.
Polio, yang menyerang sistem syaraf, tidak bisa disembuhkan. Polio juga bisa menyebabkan kelumpuhan dalam beberapa jam setelah terkena infeksi.
Polio umumnya menyerang anak kecil di daerah yang kebersihannya buruk.
Kampanye vaksinasi global telah membasmi virus itu secara garis besar, dan hanya Pakistan dan Afghanistan yang dilaporkan memiliki kasus virus polio liar tahun ini. Seperti Ukraina, Madagaskar dan Nigeria juga menderita kasus-kasus vaksin virus polio turunan.