Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa empat anak termasuk di antara enam korban luka akibat serangan pada Sabtu (2/11) yang menargetkan pusat vaksinasi polio di Gaza utara.
WHO baru saja memulai kembali putaran kedua program vaksinasi di Gaza utara pada Sabtu, setelah sebelumnya terpaksa ditangguhkan akibat serangan bom dari Israel.
Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa pusat kesehatan tersebut berlokasi "di area di mana telah disepakati dilakukannya jeda kemanusiaan agar program vaksinasi dapat dilanjutkan." Ia menambahkan bahwa serangan tersebut bisa berdampak pada orang tua anak-anak yang memerlukan dosis kedua vaksin.
Tedros tidak menyebutkan pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun Israel membantah klaim dari sumber di Gaza yang menyatakan bahwa salah satu dronenya menembakkan rudal ke pusat vaksinasi tersebut.
Sumber dari badan pertahanan sipil Gaza mengatakan kepada AFP bahwa "sebuah drone kecil Israel menembakkan dua rudal yang menabrak dinding klinik Sheikh Radwan".
Pernyataan militer Israel menyebutkan: "IDF (pasukan pertahanan Israel) menyadari klaim terkait cedera warga sipil Palestina di pusat vaksinasi Sheikh Radwan di Gaza utara."
"Bertentangan dengan klaim tersebut, peninjauan awal menetapkan bahwa IDF tidak menyerang di area tersebut pada waktu yang disebutkan,” imbuh pernyataan itu.
"Kami mendapatkan laporan yang sangat mengkhawatirkan bahwa pusat perawatan kesehatan primer Sheikh Radwan di Gaza utara diserang hari ini saat para orang tua membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan vaksinasi polio yang menyelamatkan nyawa di area yang telah disepakati untuk jeda kemanusiaan," ungkap Tedros.
"Enam orang, termasuk empat anak-anak, terluka," tambahnya.
Sejumlah kepala badan PBB menyampaikan keprihatinan mereka terhadap situasi "apokaliptik" atau kacau di Gaza utara, di mana wilayah tersebut telah "kehilangan akses dalam mendapatkan bantuan dasar dan perlengkapan penyelamat nyawa".
Program vaksinasi dimulai pada 1 September. Putaran pertama berjalan sukses. Palestina yang tidak dapat ditembus melaporkan terjadinya kasus polio pertamanya dalam 25 tahun.
"Tim WHO berada di lokasi tersebut tepat sebelum" serangan pada Sabtu, kata Tedros.
"Serangan ini, yang terjadi selama jeda kemanusiaan, mengancam integritas perlindungan kesehatan bagi anak-anak dan dapat menghalangi orang tua untuk membawa anak-anak mereka mendapatkan vaksinasi," tambahnya.
WHO menyatakan bahwa sekitar 119.000 anak di utara masih menunggu dosis kedua, sementara 452.000 anak telah mendapatkan vaksinasi di Gaza tengah dan selatan.
Virus polio sangat menular dan biasanya menyebar melalui limbah serta air yang terkontaminasi.
Virus ini dapat menyebabkan cacat fisik dan kelumpuhan, serta berpotensi fatal, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun. [ah/ft]
Forum