Data baru menunjukkan bahwa angka harapan hidup meningkat lima tahun antara tahun 2000 dan 2015, peningkatan tercepat sejak 1960an.
Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang baru saja mengeluarkan laporan Statistik Kesehatan Dunia, menemukan bahwa ada ketidaksetaraan besar yang terjadi di dalam dan antar negara, meskipun orang rata-rata hidup lima tahun lebih lama sekarang ini dibandingkan pada peralihan abad yang lalu.
Statistik menunjukkan orang-orang di 12 negara maju dapat berharap hidup selama 82 tahun atau lebih, dibandingkan orang-orang di 22 negara berkembang yang meninggal sebelum mereka mencapai usia 60 tahun.
Swiss, Islandia, Australia, Swedia, dan Israel adalah lima negara dengan tingkat harapan hidup tertinggi saat kelahiran, sementara Chad, Pantai Gading, Republik Afrika Tengah, Angola, dan Sierra Leone ada di peringkat terbawah.
Meskipun lima negara Afrika ada di posisi dasar, WHO melaporkan bahwa peningkatan angka harapan hidup terbesar sejak tahun 2000 ada di Afrika.
Ties Boerma, direktur informasi, bukti dan riset WHO, mengatakan angka harapan hidup naik 9,4 tahun menjadi 60 tahun di Afrika. Ia mengatakan hal itu terutama karena perbaikan dalam ketahanan anak, kemajuan dalam kontrol malaria, dan perluasan akses untuk perawatan anti-retroviral untuk HIV.
Ia mengatakan kepada VOA bahwa meskipun kesenjangan angka harapan hidup antara Afrika dan Eropa masih besar, telah ada upaya-upaya untuk menguranginya.
"Perbedaan antara Eropa dan Afrika tahun 2015 adalah 17 tahun -- 78 tahun di Eropa, 61 tahun di Afrika. Tahun 2000, perbedaannya lima tahun lebih besar.. Saya kira angka-angka ini menunjukkan ada kemajuan yang telah dibuat dan melanjutkan upaya ini akan ada kemajuan besar," ujar Boerma.
Rata-rata, laporan menunjukkan bahwa perempuan hidup lebih lama daripada laki-laki di negara manapun di dunia. Secara keseluruhan, perempuan memiliki angka harapan hidup 74 tahun, atau 4,5 tahun lebih lama daripada laki-laki. [hd]
