Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 6.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 58 negara, dengan lebih dari 80% kasus di Eropa.
WHO diperkirakan akan menentukan apakah akan menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global, tingkat kewaspadaan tertinggi, pada akhir bulan ini, kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers virtual dari Jenewa, Rabu (6/7).
"Saya terus khawatir dengan skala dan penyebaran virus ini di seluruh dunia," kata Tedros, sambil menambahkan bahwa karena kurangnya pengujian, banyak kasus yang tidak dilaporkan.
Infeksi virus, yang endemik di Afrika ini, biasanya ringan dan mirip dengan flu, tetapi bisa menyebabkan kelainan pada tekstur kulit. Wabah saat ini, dimulai pada bulan Mei. Tidak jelas berapa tingkat kematian akibat virus ini sekarang, tetapi virus sebelumnya mengakibatkan kematian sekitar 1%.
Sebagian besar kasus virus terjadi pada laki-laki berusia 21 hingga 40 tahun, banyak di antaranya lewat berhubungan seks dengan laki-laki lain, kata Dr. Hans Henri P. Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa dalam sebuah pernyataan Jumat.
Tetapi ia menambahkan bahwa "sejumlah kecil kasus juga sekarang telah dilaporkan di antara anggota rumah tangga, kontak heteroseksual, dan kontak nonseksual, serta di antara anak-anak."
Kantor berita Associated Press melaporkan belum ada laporan kematian akibat cacar monyet di AS. [my/jm]
Forum