WikiLeaks hari Selasa (23/6) merilis sejumlah dokumen yang menyebutkan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) menguping pembicaraan tiga presiden terakhir Perancis.
Belum ada konfirmasi tentang akurasi dokumen-dokumen itu, yang dirilis bekerjasama dengan harian Liberation dan situs investigative Mediapart di Perancis.
Juru bicara WikiLeaks Kristinn Hrafnsson mengatakan kepada kantor berita AP ia yakin akan keasliannya, seperti banyak dokumen WikiLeaks yang telah dirilis sebelumnya.
Belum ada komentar dari Gedung Putih, pihak Presiden Perancis Francois Hollande ataupun dari mantan Presiden Jacques Chirac.
Seorang staf mantan presiden Nicolas Sarkozy, yang digantikan Hollande, mengatakan kepada AP bahwa Sarkozy menganggap metode NSA itu tidak layak diterima. Staf itu menolak diidentifkasi.
Setelah terbongkarnya skandal spionase NSA tahun 2013, diketahui bahwa Amerika menguping pembicaraan telpon banyak pejabat sekutu Amerika termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel.
Presiden Amerika Barack Obama kemudian memerintahkan kajian menyeluruh atas program spionase NSA dan penghentian spionase terhadap pemerintah negara-negara sekutu.
WikiLeaks menolak menyebutkan sumber dokumen-dokumen terbaru itu, tetapi mengisyaratkan akan ada lebih banyak rahasia yang terbongkar dalam waktu dekat.