Bora Baki menuangkan minuman anggur untuk sekelompok 12 pria dan wanita yang mendaki bukit bersalju untuk mencicipi wine-nya. Tahun lalu, sekitar 12.000 orang datang ke kebun dan kilang anggur (winery) Hillsborough milik Baki di Purcellville, Virginia untuk mencicipi anggurnya. Melemahnya ekonomi secara umum, katanya, tidak berdampak pada bisnisnya.
"Kami memiliki pepatah dalam bahasa Turki: Saat sedih kami minum, saat bahagia kami minum'. Jadi, meskipun kondisi ekonomi buruk, orang-orang menemukan cara untuk menikmati diri mereka sendiri dengan segelas anggur."
Di tengah resesi ekonomi yang belum berakhir di Amerika, warga memang cenderung mengetatkan pengeluaran mereka dalam beberapa tahun terakhir. Tapi satu hal yang warga Amerika belum menghemat adalah pembelian wine. Warga Amerika juga membeli lebih banyak wine produksi dalam negeri daripada wine impor. Dan kini, kawasan negara bagian Virginia, tak jauh dari ibukota, Washington, kini berambisi menjadi "Napa Valley of the East."
Ketika Hillsborough dibuka pada tahun 2003, kebun dan kilang anggur ini menjadi yang ke-96 di Virginia. Saat ini, ada 190 winery dan vineyard yang tersebar di seluruh negara bagian itu: di pegunungan dan lembah-lembah, dan sepanjang kawasan pesisir air pasang.
Ann Heidig dan suaminya membuka kebun dan kilang anggur Lake Anna dekat Richmond pada tahun 1990, ketika sudah ada sekitar kebuh dan tempat pengolahan anggur di negara bagian itu. Kini, ia adalah Presiden Asosiasi Transportasi Virginia.
"Saya pikir kualitas anggur Virginia telah menarik sebagian investor yang lebih besar untuk datang dan ingin mulai bercocok tanam anggur dan membuat anggur di Virginia. Bahkan dari California ada sejumlah orang yang telah datang untuk memulai bisnis anggur di sini," ujar Ann Saya pikir mereka melihatnya sebagai peluang, karena itu merupakan industri muda yang berkembang, dan juga merupakan industri perkebunan yang menjanjikan di negara bagian tersebut."
Pariwisata memicu industri anggur di sini. Pandit dan Sudha Patil membuka ladang anggur Narmada pada bulan November 2009. Mereka mengatakan banyak pelanggan mereka mengunjungi perkebunan anggur setempat sebagai alternatif tujuan liburan.
"Orang-orang datang dari seluruh (Washington) DC, Northern Virginia, Maryland, Charlottesville dan mereka berhenti di perkebunan anggur kami, untuk mencicipi wine," kata Pandit Patil.
"Kami punya sesuatu yang unik karena latar belakang India. Beberapa anggur kami cocok dipadukan dengan makanan India yang kami sediakan disini sebagai camilan," tambah istrinya, Sudha.
Sekarang ini terjalin persahabatan di antara para penghasil anggur di Virginia. Namun, jika industri ini terus berkembang, kompetisi dan cara unik untuk memasarkan minuman bisa menjadi semakin penting.