Tautan-tautan Akses

Yordania, Lembaga Internasional Serukan Pemerataan Vaksin Global 


Seorang pengungsi Suriah di Yordania menerima suntikan vaksinasi COVID-19 di pusat kesehatan pemerintah di Mafraq, utara Yordania, 18 Januari 2021.
Seorang pengungsi Suriah di Yordania menerima suntikan vaksinasi COVID-19 di pusat kesehatan pemerintah di Mafraq, utara Yordania, 18 Januari 2021.

Raja Yordania bergabung dengan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan pemerataan vaksin secara global untuk menghentikan penyebaran COVID-19.

Yordania baru-baru ini menjadi negara pertama yang memvaksinasi pengungsi yang ditampungnya dari perang di kawasan itu. PBB mengatakan memvaksinasi pengungsi sangat penting untuk menghentikan penyebaran virus corona di Yordania dan tempat-tempat lain.

Yordania bernasib jauh lebih baik daripada tetangganya Irak dan Suriah dalam melindungi kehidupan selama pandemi virus corona. Infeksi COVID-19 hampir tidak ditemukan pada awal wabah setahun yang lalu dan negara sekutu penting AS di Timur Tengah itu baru mengalami gelombang pertama pada musim gugur tahun lalu.

Yordania sekarang berada dalam cengkeraman gelombang kedua, tetapi bergegas untuk memvaksinasi warga negara, pengungsi, dan penduduk asing, secara gratis.

Dalam sambutannya di lembaga penelitian kebijakan Brookings Institution, Raja Abdullah mengatakan bahwa tidak ada yang boleh tertinggal dalam memerangi COVID-19, dan vaksinasi adalah kunci untuk menghindari tragedi lebih lanjut dan tingkat kematian yang tinggi di seluruh dunia.

“Kami telah memasukkan pengungsi dalam respons COVID nasional dan rencana distribusi vaksin kami. Bahkan jika kisah para pengungsi tidak diliput oleh media berita, dunia harus diingatkan bahwa krisis masih jauh dari berakhir," ujar Raja Abdullah.

Badan pengungsi PBB mengatakan pengungsi dari konflik di negara-negara tetangga berjumlah 30 persen dari populasi Yordania, dan sebagian besar – sekitar 80 persen, telah berintegrasi ke dalam komunitas perkotaan Yordania. [lt/ps]

XS
SM
MD
LG