Pejabat-pejabat keamanan mengatakan orang-orang yang ditangkap baru-baru ini adalah anggota ISIS. Menurut media pemerintah, kelompok itu berencana “menyebarkan teror dan memicu kekacauan”.
Awal bulan ini media lokal melaporkan delapan warga Yordania ditangkap atas tuduhan menjadi anggota, mempromosikan dan merekrut anggota-anggota baru ISIS.
Kelompok ekstrimis Islam itu telah menguasai sejumlah bagian Irak dan Suriah, dalam kampanye penuh kekerasan untuk membentuk apa yang disebutnya kekalifahan islam yang baru.
Seorang warga Yordania lainnya telah divonis lima tahun hukuman penjara karena berjuang bersama kelompok pemberontak bersenjata di Suriah, termasuk ISIS.
Raja Yordania Abdullah II tiba di Amerika hari Minggu untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, dimana Dewan Keamanan PBB untuk minggu kedua berturut-turut membahas tanggapan internasional terhadap ISIS. Tetapi Perdana Menteri Yordania mengatakan negaranya bukan anggota aliansi 10 negara di Timur Tengah yang ikut dalam koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika.