Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Minggu (14/5) mengatakan negaranya sedang mempersiapkan serangan balasan yang dirancang untuk membebaskan wilayah yang diduduki Rusia, bukan untuk menyerang wilayah Rusia.
Berbicara dalam konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin, Zelenskyy mengatakan tujuan Ukraina adalah untuk membebaskan wilayah dalam perbatasan yang diakui secara internasional.
Harian The Washington Post mengutip dokumen yang sebelumnya dirahasiakan dari kumpulan kebocoran intelijen AS yang menunjukkan bahwa Zelenskyy telah mempertimbangkan untuk mencoba merebut wilayah di Rusia yang layak untuk digunakan sebagai alat tawar-menawar. Ini akan digunakan Ukraina dalam negosiasi damai untuk mengakhiri perang yang diluncurkan oleh Moskow pada Februari 2022.
Namun, rencana ini akan membuat Zellenskyy bertentangan dengan pemerintah Barat yang bersikeras bahwa senjata yang mereka berikan tidak boleh digunakan untuk menyerang sasaran di Rusia.
Ditanya tentang laporan tersebut, Zelenskyy mengatakan, "Kami tidak menyerang wilayah Rusia, kami membebaskan wilayah sah kami sendiri."
“Kami tidak punya waktu atau kekuatan (untuk menyerang Rusia),” katanya, menurut seorang penerjemah resmi. “Dan kami juga tidak memiliki senjata cadangan, yang bisa digunakan untuk melakukan ini.”
“Kami sedang mempersiapkan serangan balik untuk wilayah yang diduduki secara ilegal berdasarkan perbatasan sah kami yang ditetapkan secara konstitusional, yang diakui secara internasional,” lanjut Zelenskyy. [my/jm]
Forum