Dewan juri di pengadilan negara bagian Florida telah memutuskan vonis tidak bersalah terhadap George Zimmerman atas tuduhan pembunuhan seorang remaja berkulit hitam tahun 2012 lalu.
Keenam juri perempuan Sabtu malam membebaskan Zimmerman – yang keturunan Amerika Latin – dari semua dakwaan yang berbasis rasial. Para pendukung Martin menuduh Zimmerman melakukan profiling atau kecurigaan tertentu terhadap Trayvon Martin yang berusia 17 tahun karena ia berkulit hitam.
Segera setelah vonis dibacakan, para pendukung Trayvon Martin – termasuk anggota-anggota keluarganya – menyampaikan pendapat di media sosial untuk menunjukkan ketidaksenangan terhadap keputusan itu. Kerumunan massa di luar pengadilan menyampaikan protes secara damai. Jumlah polisi telah ditambah di kota Sanford – dimana pengadilan dilangsungkan – untuk mencegah bentrokan antara pendukung Martin dan Zimmerman.
Aktivis HAM Jesse Jackson dan Al Sharpton lewat twitter menyerukan warga untuk tenang dan bersikap konstruktif.
Zimmerman sedang mengemudikan mobil di kompleksnya tanggal 26 Februari 2012 ketika ia melihat Trayvon Martin dan menelfon polisi. Zimmerman – seorang relawan keamanan di kompleks itu – keluar dari mobilnya dan membuntuti Martin. Kemudian terjadi perselisihan dan perkelahian yang berakhir dengan penembakan terhadap Martin.
Kasus ini menjadi berita nasional setelah terungkap bahwa Zimmerman baru ditahan enam minggu setelah penembakan, karena polisi tidak mempersoalkan klaimnya bahwa ia menembak Martin demi membela diri.
Tim jaksa penuntut dan pengacara pembela menyimpulkan argumentasi mereka hari Jum’at. Juri kemudian melakukan pembahasan selama 16,5 jam sebelum menyampaikan keputusan mereka Sabtu malam.
Zimmerman tersenyum setelah mendengar keputusan tidak bersalah itu, tetapi kemudian ia tidak banyak bereaksi.
Jaksa mengatakan Zimmerman mencurigai profil remaja itu dan mengikutinya ke dalam kompleks perumahan tertutup itu karena ia menduga Martin bermaksud jahat. Zimmerman mengatakan ia membela diri ketika terlibat perkelahian dengan Martin. Martin sempat membenturkan kepala Zimmerman ke trotoar.
Undang-undang kontroversial di Florida – yang dikenal sebagai “Stand Your Ground” – mengijinak orang yang merasa nyawanya terancam untuk menggunakan senjata api tanpa harus menghindari konfrontasi.
Keenam juri perempuan Sabtu malam membebaskan Zimmerman – yang keturunan Amerika Latin – dari semua dakwaan yang berbasis rasial. Para pendukung Martin menuduh Zimmerman melakukan profiling atau kecurigaan tertentu terhadap Trayvon Martin yang berusia 17 tahun karena ia berkulit hitam.
Segera setelah vonis dibacakan, para pendukung Trayvon Martin – termasuk anggota-anggota keluarganya – menyampaikan pendapat di media sosial untuk menunjukkan ketidaksenangan terhadap keputusan itu. Kerumunan massa di luar pengadilan menyampaikan protes secara damai. Jumlah polisi telah ditambah di kota Sanford – dimana pengadilan dilangsungkan – untuk mencegah bentrokan antara pendukung Martin dan Zimmerman.
Aktivis HAM Jesse Jackson dan Al Sharpton lewat twitter menyerukan warga untuk tenang dan bersikap konstruktif.
Zimmerman sedang mengemudikan mobil di kompleksnya tanggal 26 Februari 2012 ketika ia melihat Trayvon Martin dan menelfon polisi. Zimmerman – seorang relawan keamanan di kompleks itu – keluar dari mobilnya dan membuntuti Martin. Kemudian terjadi perselisihan dan perkelahian yang berakhir dengan penembakan terhadap Martin.
Kasus ini menjadi berita nasional setelah terungkap bahwa Zimmerman baru ditahan enam minggu setelah penembakan, karena polisi tidak mempersoalkan klaimnya bahwa ia menembak Martin demi membela diri.
Tim jaksa penuntut dan pengacara pembela menyimpulkan argumentasi mereka hari Jum’at. Juri kemudian melakukan pembahasan selama 16,5 jam sebelum menyampaikan keputusan mereka Sabtu malam.
Zimmerman tersenyum setelah mendengar keputusan tidak bersalah itu, tetapi kemudian ia tidak banyak bereaksi.
Jaksa mengatakan Zimmerman mencurigai profil remaja itu dan mengikutinya ke dalam kompleks perumahan tertutup itu karena ia menduga Martin bermaksud jahat. Zimmerman mengatakan ia membela diri ketika terlibat perkelahian dengan Martin. Martin sempat membenturkan kepala Zimmerman ke trotoar.
Undang-undang kontroversial di Florida – yang dikenal sebagai “Stand Your Ground” – mengijinak orang yang merasa nyawanya terancam untuk menggunakan senjata api tanpa harus menghindari konfrontasi.